
AKURAT.CO, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf menunggu langkah strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyikapi pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dianggap menyudutkan agama Islam.
Bukhori menuturkan, posisi Jokowi sebagai presiden negara Muslim terbesar di dunia memungkinkan untuk berperan lebih sebelum diambil alih oleh negara-negara lain.
“Kalau Indonesia bereaksi, akan jauh lebih dipertimbangkan daripada negara-negara Arab atau Afrika yang lain. Jangan sampai peran ini diambil oleh mereka. Apalagi selama ini hubungan Indonesia dengan Perancis baik-baik saja, maka nasihat Presiden Indonesia akan dianggap sebagai masukan sportif tanpa tendensi apapun,” ujar Bukhori dalam keterangan resminya, Rabu (4/11/2020).
baca juga:
Bukhori berharap Presiden menindaklanjuti pernyataannya yang mengecam pernyataan Presiden Perancis dengan langkah nyata. Misalnya dengan memanggil duta besar Indonesia di Perancis atau mengutus Menteri Luar Negeri menyampaikan satu memori khusus kepada Pemerintah Perancis.
“Kalau Presiden Indonesia yang bicara, saya kira akan sangat didengar,” tambahnya.
Jokowi sebelumnya melalui video yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden menyatakan Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. Didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan perwakilan organisasi-organisasi keagamaan, Jokowi menilai penyataan Macron itu bisa memecah belah persatuan antar umat beragama. Padahal, saat ini seluruh dunia memerlukan persatuan untuk menangani pandemi Covid-19.
Menanggapi sikap Presiden, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, secara diplomatik sangat tepat dan mewakili sikap Pemerintah maupun Muslim Indonesia.
Ace mengatakan, sikap Presiden tersebut setidaknya merupakan langkah protes atas pernyataannya yang tidak sensitif terhadap agama Islam. Menurutnya, Emmanuel Macron mestinya lebih sensitif terhadap pernyataannya terkait dengan karikatur Nabi Muhammad SAW.
“Kita tahu bahwa kebebasan pers itu sangat dijunjung tinggi dalam negara demokrasi, apalagi di Perancis yang sudah dikenal memiliki ideologi negara yang sangat sekuler. Namun kebebasan itu juga ada batas-batas tertentu yang seharusnya tidak boleh menyinggung hal yang sangat dihormati dalam ajaran Islam, yaitu menghormati Nabi Muhammad SAW, dan menjaga sakralitas agama yang kami yakini,” ujarnya.