
AKURAT.CO, Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi mengatakan dengan adanya perjanjian ini, maka peluang kerja sama dagang Indonesia dengan UEA bisa terjalin lebih luas.
Retno lalu menyoroti sektor potensial yang bisa digarap, terutama industri jasa, industri halal dan salah satu yang menjadi daya tarik terkini ialah isu ekonomi islam yang menyangkut keuangan syariah.
"Terutama industri jasa, industri halal, hingga keuangan syariah," kata Retno dalam konferensi pers di Abu Dhabi, seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (1/7/2022).
baca juga:
Selain itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyoroti kesepakatan ini yang dapat meningkatkan ekspor ke negara tujuan non tradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
“Persetujuan ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hubungan untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan,” ujar menteri yang akrab di sapa Zulhas itu.
Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (IUAE–CEPA) diharapkan bisa menjadi upaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan investasi dengan negara Teluk dan Timur Tengah.
"Kita harap bersama ketika IUAE–CEPA ini diimplementasikan, peningkatan kinerja sektor perdagangan dan investasi yang didorong melalui IUAE–CEPA dapat semakin mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 serta meningkatkan daya saing Indonesia," katanya.
Selain IUEA CEPA, RI dengan UEA saling bertukar nota kesepahaman lain yakni:
1. Nota Kesepahaman Manajemen Proyek Bersama tentang Mangrove antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA.