Ekonomi

Mendag: Perundingan FTA Indonesia-EAEU Momentum Perkuat Hubungan Bilateral

Mendag: Perundingan FTA Indonesia-EAEU Momentum Perkuat Hubungan Bilateral
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu Menteri Eurasia. (Dok. Humas Kemendag)

AKURAT.CO Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan, kerja sama ekonomi Indonesia dan Uno Ekonomi Eurasia (Eurasia Economic Union/EAEU) mesti dipererat. Untuk itu, persetujuan perdagangan bebas (FTA) kedua negara mesti diselesaikan.

"Saya menyampaikan selamat kepada Indonesia dan anggota EAEU atas peluncuran perundingan IEAEAU-FTA di bulan Desember lalu. Peluncuran perundingan FTA Indonesia-EAEU merupakan momentum bersejarah untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," kata Mendag Zulhas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).

Beberapa cakupan isu perundingan dalam IEAEAU-FTA meliputi perdagangan barang, aturan asal barang (rules of origin), pengamanan perdagangan (trade remedies) prosedur kepabeanan fasilitas perdagangan (customer procedure and trade facilitation).

baca juga:

Selain itu terdapat sanitasi dan fitosanitasi, hak kekayaan intelektual, hambatan teknis untuk perdagangan, persaingan usaha, serta perdagangan digital.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri juga membahas Indonesia-EEC Joint Working Group (JWG). Mendag Zulhas menyampaikan, Indonesia dan EEC Nota Kerja Sama untuk membentuk JWG sebagai forum diskusi tentang kerjasama teknis dalam rangka peningkatan perdagangan dan investasi.

"Indonesia menyambut baik berbagai inisiatif dalam rangka mengoptimalkan potensi hubungan ekonomi bilateral, sangat penting bagi kedua pihak untuk menyelesaikan perundingan secepatnya," ujar Ketua Umum PAN itu.

Sebelumnya, Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MOC) telah ditandatangani pada 17 Oktober 2019 di sela sela Trade Expo Indonesia. Nota kerja sama tersebut akan dijadikan landasan untuk memulai kerja sama teknis di berbagai bidang guna meningkatkan perdagangan dan investasi serta mengurangi hambatan di antara kedua pihak.

Sementara Menteri Sergei mengungkapkan, meskipun hubungan perdagangan bilateral sudah cukup baik namun masih terdapat ruang untuk ditingkatkan.

“Perjanjian FTA dan diskusi kerja sama teknis di bawah Nota Kerja Sama diharapkan dapat mendorong arus perdagangan dan investasi dua arah,” imbuhnya.