Lifestyle

Masuk Angin Hanya Ada Di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Masuk Angin Hanya Ada Di Indonesia, Berikut Penjelasannya
Masuk Angin (Istimewa)

AKURAT.CO, Masuk angin menjadi penyakit yang umum kita dengar di Indonesia. Baik itu di rumah, lingkungan kantor dan sekolah, atau bahkan kamu sendiri sering mengalaminya? Faktanya, penyakit ini cuma ada di Indonesia, loh!

Masyarakat di belahan dunia lain tidak mengetahui adanya penyakit ini. Bahkan, dalam dunia kedokteran dan medis sebetulnya juga tak mengenal istilah masuk angin. Jadi dapat dikatakan bahwa masuk angin hanyalah sebutan mudah bagi orang Indonesia untuk menggambarkan kondisi saat daya tahan tubuh rendah.

Gejala Masuk Angin

Masuk Angin Hanya Ada Di Indonesia, Berikut Penjelasannya - Foto 1
Ilustrasi Masuk Angin

Masuk angin sendiri sering didefinisikan sebagai rasa “tidak enak badan” akibat banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. Bisa jadi karena terlalu lama di ruangan ber-AC, sering menghabiskan waktu untuk kegiatan outdoor, atau sering hujan-hujanan.

baca juga:

Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Dr. Mulia Sp. PD menjelaskan kalau istilah masuk angin merupakan kondisi saat seseorang merasa pegal-pegal, kembung atau perut terasa penuh, buang angin terus-menerus, mual, batuk, flu, merasa kedinginan, dan demam.

Orang Indonesia biasanya mulai menganggap ini masuk angin bila gejala mulai terasa.

Masuk Angin Dalam Kacamata Kedokteran

Masuk Angin Hanya Ada Di Indonesia, Berikut Penjelasannya - Foto 2
Ilustrasi Masuk Angin

Masuk angin bisa menjadi awal dari penyakit influenza. Udara dingin yang masuk ke hidung dan saluran udara bagian atas membuat kerja sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus berkurang. Terlebih lagi, virus penyebab flu juga tumbuh lebih cepat di udara yang dingin.

Sebab itu, penyakit ini sering disebut flu/influenza, karena memiliki gejala dan penyebab yang sama. Gejala yang dirasa seperti gabungan antara penyakit flu dan dispepsia fungsional atau maag.

Gejala umum berikutnya adalah banyak bersendawa. Sebenarnya, ada sebuah kondisi bernama aerophagia, yakni ketika Anda mengalami perut kembung dan bersendawa akibat terlalu banyak menyimpan angin dalam tubuh.

Ini juga bisa berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam pencernaan, misalnya dispepsia, GERD, atau infeksi bakteri H. pylori.

Daya tahan tubuh yang lemah juga menjadi alasan mengapa berbagai gejala yang digambarkan tadi bisa terjadi. Karena gejala dan penyebabnya bervariasi, maka seharusnya ditangani dengan cara yang berbeda.

Cara Penanganan

Masuk Angin Hanya Ada Di Indonesia, Berikut Penjelasannya - Foto 3
Ilustrasi Masuk Angin

Seringkali orang Indonesia menangani gejala ini dengan kerokan. Banyak yang percaya metode pengobatan ini bisa “mengeluarkan” angin dari dalam tubuh. Padahal, kerokan tidak akan membantu mengurangi gejala, terutama bila sakit yang dirasakan lebih banyak dirasa di area perut.

“Kerokan sebagai pengobatan masuk angin tidak dianjurkan dalam standar kedokteran medis. Harus dicari dulu penyebabnya baru diberi penanganan yang sesuai. Dan jika gejala masuk angin masih ada setelah beberapa hari, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter,” imbuh Dr. Mulia.

Banyak anggapan bahwa sendawa setelah pijat atau kerokan menandakan angin yang menyebabkan penyakit sudah “keluar” dari tubuh. Nyatanya, ini hanyalah respons sistem parasimpatis dalam tubuh ketika tubuh sedang dalam keadaan rileks.

Kerokan hanya akan memberikan efek yang nyaman dan menyegarkan, ini membuat tubuh Anda merasa lebih baik. Jika ingin menangani gejala lainnya, ketahui dulu penyebabnya, baru kemudian bisa membeli obat atau memberi penanganan yang sesuai.

Saat sedang masuk angin, tubuh dalam keadaan lemah.

Maka dari itu, tubuh harus banyak diistirahatkan dan jangan melakukan aktivitas berat yang bisa memperparah keadaan.

Berikut penanganan awal jika gejala sudah mulai muncul:

1. Beristirahat yang cukup agar kondisi tubuh membaik dan bisa melawan virus yang masuk.

2. Minum air hangat. Selain untuk mengstabilkan suhu tubuh, minuman hangat juga bisa memperlancar saluran pernapasan.

3. Memperbanyak minum air putih, terutama pada kondisi muntah dan diare untuk mencegah dehidrasi.

4. Hindari minuman dan makanan yang memperburuk kondisi tubuh atau gejala yang ada, seperti kafein, soda, makanan terlalu pedas, dan snack atau junk food. Tentu ini dibarengi dengan konsumsi makan sehat yang memenuhi empat sehat lima sempurna.

5. Minum obat dan periksakan diri ke dokter. Baik saat gejala awal atau sudah berkelanjutan, ada baiknya jika melakukan konsultasi ke dokter. Seperti yang dijelaskan bahwa masuk angin tidak ada dalam dunia medis, jadi sebab dan penanganannya dianjurkan untuk diberikan kepada yang mengetahui yaitu dokter.