
AKURAT.CO Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menemukan sejumlah penggalaran protokol kesehatan selama pembelajaran tatam muka (PTM) 100 persen. Seperti diketahui, PTM 100 persen dilaksanakan sejak 3 Januari 2022 untuk daerah yang berada pada level PPKM 1 dan 2.
Adapun pelanggaran-pelanggaran tersebut termasuk kantin yang tetap dibuka lantaran banyak murid tidak membawa bekal, kesulitan untuk scan PeduliLindungi, dan masih banyak lagi. P2G lantas meminta pemerintah dan Satgas Covid-19 untuk meningkatkan pengawasan.
"Kami meminta Dinas Pendidikan atau Satgas melakukan Sidak. Saya yakin, misalnya Disdik DKI atau Satgas Covid-19 DKI sidak ke sekolah-sekolah, akan banyak menemukan pelanggaran SKB 4 Menteri," tegas Sekretaris P2G DKI Jakarta, Abdul Rahman dalam keterangan tertulisnya kepada AKURAT.CO pada Rabu (12/1/2022).
baca juga:
Abdul Rahman menegaskan bahwa Dinas Pendidikan sebaiknya tidak hanya menerima laporan tertulis tetapi juga meninjau secara langsung ke sekolah-sekolah.
Tak hanya itu saja, P2G meminta agar aparat seperti Satpol PP, Tim Satgas, atau aparat lainnya melakukan penyisiran dan pengawasan di jam-jam krusial siswa pulang sekolah, sekitar pukul 12-13 siang. Bahkan pengawasan juga perlu dilakukan di sela-sela waktu datang dan pulang sekolah.
"Sebagai tindakan preventif, supaya anak-anak tidak menularkan atau tertular karena mereka nongkrong sepulang sekolah," imbuhnya.
Pihak sekolah pun tentu harus memastikan murid-muridnya menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan mengatur jam istirahat tidak terlalu lama, sekitar 10-15 menit saja. Kebijakan ini akan mengurangi potensi berkerumun.
"Guru piket jangan hanya pasif, harus berkeliling di sekitar area sekolah, memantau kegiatan olahraga atau tamu yang masuk termasuk pengantar siswa. Saat istirahat bagaimana, disiplin prokes atau nggak,"
Tindakan preventif ini tentu bukan hanya kewajiban pemerintah dan pihak sekolah, orang tua juga wajib berpartisipasi untuk menjaga anak dari paparan virus corona.
Oleh sebab itu, P2G menyarankan para orang tua berkomunikasi dengan pihak sekolah, terutama wali kelas, secara rutin. Hal in dibutuhkan untuk mengetahui keberadaan anak setelah pulang sekolah.
Terakhir, Iman berharap PTM dapat berjalan lancar dengan kebijakan-kebijakan yang sesuai dan dapat berjalan maksimal.
"Suasana PTM 100 persen yang mirip kondisi normal jangan sampai membuat kita lengah. Covid-19 dan varian-variannya masih harus tetap diwaspadai. Tes swab acak salah satu cara untuk melacaknya," tutup Iman.