Olahraga

Marc Marquez Sebut Hubungannya Dengan Honda Seperti Pasang Surut Perkawinan

Marc Marquez Sebut Hubungannya Dengan Honda Seperti Pasang Surut Perkawinan
Pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez. ( REUTERS/Marcelo Del Pozo)

AKURAT.CO, Menjelang MotoGP seri pembuka di Portugal, akhir pekan ini, juara dunia delapan kali Marc Marquez kembali menyiratkan kondisinya yang tidak dalam keadaan baik bersama Repsol Honda. Marquez menggambarkan hubungannya dengan Honda seperti jalinan pernikahan.

“Ini seperti perkawinan. Sebuah perkawinan tidak selalu bahagia. Ada masa (surut), masa ketika semuanya membaik; momen ketika memburuk, momen ketika Anda melakukan semuanya bersama-sama, momen ‘biarkan saya bernafas sejenak’,” kata Marquez sebagaimana dipetik dari Crash.

“Semoga itu bakal menjadi sebuah perkawinan, dengan pasang surutnya, tetapi bertahan lama.”

baca juga:

Pandangan tersebut disampaikan Marquez sejalan dengan ketidakpuasannya atas motor Honda di musim lalu. Ditambah dengan beberapa kali harus absen dari cedera, Marquez hanya bisa mengakhiri MotoGP 2022 di posisi ke-13.

Saat ini, Marc Marquez masih punya kontrak selama dua tahun bersama Honda. Namun, musim ini akan menjadi ujian bagi Honda untuk memberikan motor yang bisa membuat Marquez memilih bertahan di tim pabrikan Jepang itu.

“Sekarang saya punya kontrak dua tahun, saya harus katakan kepada Anda bahwa ya, saya berharap ini bakal bertahan lama. ‘Kisah tanpa akhir?’ Mungkin saja…,” kata Marquez.

Rivalitas dengan Rossi Di Dokumenter Marc Marquez

Saat ini, Marc Marquez sedang berada di jalannya untuk meraih gelar juara dunia kesembilan yang akan menyamai rekor milik Valentino Rossi. Tentang Rossi sendiri, Marquez membahas rivalitasnya dengan pembalap Italia tersebut di musim 2015 sehubungan dengan film seri dokumenter bertajuk “Marc Marquez: All In”.

Marquez sebenarnya memilih untuk tak mengungkit “luka lama” di mana ia disenggol Rossi di Sepang, Malaysia, 2015. Marquez terjatuh dan Rossi dihukum membalap dari belakang di seri berikutnya yang membuat ia gagal menjadi juara dunia.

“(Dokumenter) itu lebih berfokus ke tahun lalu, logisnya begitu, tetapi itu juga menyentuh tema Jorge Lorenzo, tema Dani Pedrosa, tetapi apa yang terjadi adalah ini itu bukan sesuatu yang besar. Karena Valentino tetaplah Valentino,” kata Marquez.

“Jadi lebih banyak waktu dihabiskan untuk Valentino ketimbang Lorenzo dan Pedrosa, karena tidak banyak yang bisa dijelaskan (selain soal Rossi). Dan saya tidak ingin menyentuh itu, tetapi saya harus.”[]