
AKURAT.CO, Lebih dari tujuh tahun berlalu, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan pandangan baru atas perselisihannya dengan Valentino Rossi di pengujung musim 2015. Marquez menolak tuduhan bahwa ia sengaja menahan Rossi untuk memberikan jalan menjadi juara bagi Jorge Lorenzo.
Pengakuan ini disampaikan Marc Marquez menjelang dirilisnya sebuah film dokumenter tentang sang pembalap. Film tersebut bertajuk Marc Marquez: ALL IN yang menampilkan rekaman ucapan jujurnya soal perselisihan dengan Rossi pada 2015.
Terutama di seri terakhir musim 2015 di Valencia di mana Marquez dianggap membiarkan Lorenzo menjadi juara untuk menahan Rossi yang finish di posisi keempat. Pasalnya, jika Rossi sekurang-kurangnya bisa mengakhiri balapan di posisi kedua di Valencia maka sang legenda dipastikan menjadi juara dunia.
baca juga:
“Saya tidak mengakuinya secara terbuka. Bukannya saya tidak ingin menyalip (Lorenzo), tetapi menyalipnya berarti mengambil risiko yang sangat besar. Apa yang saya akui terbuka di dokumenter, apa yang saya jelaskan, adalah apa yang saya alami di pekan-pekan itu,” kata Marquez sebagaimana dipetik dari Crash.
“Dari sana, siapapun yang ingin melihatnya hitam akan melihatnya hitam, dan siapapun yang ingin melihatnya putih akan melihatnya putih. Tetapi siapapun yang ingi menempatkan dirinya dalam situasi anak 22 tahun yang mengalami semua itu, akan melihatnya abu-abu.”
Perseteruan di Valencia pada 2015 itu diawali dengan insiden terjatuhnya Marquez di seri sebelumnya di Sepang, Malaysia. Otoritas balapan menyatakan bahwa jatuhnya Marquez karena disenggol dengan sengaja oleh Rossi sehingga Rossi disanksi harus memulai balapan di Valencia dari posisi terakhir.
“Itu adalah, saya punya karakter, tetapi jangan sentuh saya ketika Anda tidak perlu menyentuh saya karena itu akan menjadi lebih buruk. Orang-orang sering bertanya pada saya apa yang bakal saya ubah di 2015, dan saya kira apa yang bakal berubah adalah cara Valentino menjalani akhir tahun itu,” kata Marquez.
Perselisihan Marquez dan Rossi pada 2015 menjadi salah satu yang paling ikonik dalam sejarah MotoGP. Marquez selepas itu menjadi juara dunia empat musim beruntun sementara dan Rossi menempati posisi kedua di belakang Marquez pada musim 2016.[]