Olahraga

Manchester City Dituduh Lakukan Lebih Dari 100 Pelanggaran Regulasi Keuangan

Manchester City Dituduh Lakukan Lebih Dari 100 Pelanggaran Regulasi Keuangan
Manchester City akhirnya mendapatkan izin bermain di Liga Champions dua musim ke depan setelah banding mereka dikabulkan Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). (REUTERS/Phil Noble )

AKURAT.CO, Isu pelanggaran regulasi keuangan yang dituduhkan terhadap klub raksasa Liga Primer Inggris, Manchester City, ternyata belum selesai. Teranyar, Liga Primer menjerat Manchester City dengan lebih dari 100 dugaan pelanggaran regulasi keuangan.

BBC menyebutkan bahwa tuduhan ini datang dari hasil penyelidikan sebuah komisi independen selama empat tahun. Pelanggaran yang dipersoalkan terjadi dalam rentang waktu 2009-2018.

Tuduhan ini cukup serius karena rentang sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap juara bertahan Liga Primer Inggris tersebut. Mulai dari denda, pengurangan angka di klasemen, sampai ke pengusiran dari Liga Primer.

baca juga:

Merespons kabar ini, Manchester City mengaku terkejut terutama dengan jumlah tuduhan yang diarahkan terhadap mereka. Pada saat yang sama, klub yang dimiliki oleh saudagar Uni Emirat Arab itu bersedia bekerjasama dengan lembaga independen untuk penyelidikan kasus ini.

“Klub menyambut tinjauan terhadap masalah ini oleh komisi independen, untuk secara bebas mempertimbangkan bukti tak terbantahkan menyeluruh yang ada untuk mendukung posisinya,” kata City dalam pernyataannya. “Karena itu kami ingin kasus ini dihentikan untuk selama-lamanya.”

Liga Primer menganggap City tidak memberikan informasi sahih soal keuangan mereka. Di antaranya dari segi pendapatan klub–termasuk pemasukan dari sponsor dan biaya operasional.

Liga Primer juga menyatakan bahwa City tak memberikan informasi yang benar tentang gaji pelatih pada 2009-2013 ketika klub tersebut dipimpin oleh Roberto Mancini. Juga informasi gaji pemain di antara 2010-2011 sampai 2015-2016.

Selain itu City dianggap melanggar aturan UEFA soal Financial Fair Play (FFP) dari 2013-2018. Juga soal keseimbangan antara keuntungan dan keberlangsungan putaran uang City dari 2015-2016 ke 2017-2018.

Pada 2020, UEFA menyatakan bahwa Manchester City melakukan pelanggaran serius pada 2012-2016. Namun, Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS) menggugurkan tuntutan sanksi dua musim tak berpartisipasi di kompetisi Eropa sehubungan kasus tersebut.

Pelatih City, Pep Guardiola, menegaskan bahwa ia sudah bertanya kepada pemilik dan direksi klubnya tentang tuduhan ini tahun lalu. Ketika itu Guardiola menyatakan bahwa direksi dan pemilik membantah melakukan pelanggaran dan ia percaya dengan pengakuan tersebut.[]