Ekonomi

Luncurkan LPI 2022, Gubernur BI: Bentuk Komitmen Kami Untuk Akuntabilitas Dan Transparansi

Luncurkan LPI 2022, Gubernur BI: Bentuk Komitmen Kami Untuk Akuntabilitas Dan Transparansi
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan arah kebijakan BI tahun 2023 dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Kegiatan tersebut mengangkat tema Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju. AKURAT.CO/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU (Antara Foto)

AKURAT.CO Bank Indonesia (BI) bakal meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2022 yang merupakan perwujudan dari laporan transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia, Senin (30/1/2023).

Hal itu tertuang dalam pasal 58 ayat (2), ayat (6), dan ayat (7) dari UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diamandemen beberapa kali, terakhir dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

"BI meluncurkan laporan perekonomian Indonesia 2022 sebagai salah satu bentuk komitmen kami untuk akuntabilitas dan transparansi dan sekaligus melaksanakan amanat UU BI yang telah diperbarui beberapa kali, terakhir dengan UU PPSK. Dalam pasal 58 UU itu, BI wajib menyampaikan di awal tahun anggaran evaluasi perekonomian pada tahun sebelumnya dan perkiraan ekonomi tahun berjalan dan juga respon kebijakan yang ditempuh," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sambutannya.

baca juga:

Lebih lanjut, Perry menambahkan, tiga hal mengenai pandangan prospek perekonomian ke depan. Pertama, bersyukur dan optimis bahwa stabilitas perekonomian tetap terjaga dan berlanjutnya proses pemulihan perekonomian 

Selain itu, ia juga mewaspadai akan dampak gejolak perekonomian global terhadap kinerja perekonomian nasional.

"Kedua, pentingnya konsistensi, inovasi, dan sinergi (KIS) dalam menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan yang makin mengemuka. Ketiga, transparansi dan akuntabilitas perlu dikomunikasikan dengan baik untuk mendukung efektivitas kebijakan melalui pembentukan rational expectation," ujar Perry.

Perry menjelaskan, arah kebijakan BI tersebut juga bersinergi dengan bauran kebijakan ekonomi nasional guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali berada di lintasan jangka menengah menuju visi Indonesia Maju.

Pembahasan penting yang juga diangkat dalam LPI 2022 ialah tentang Presidensi G20 Indonesia  dan “Proyek Garuda" terkait arsitektur Rupiah Digital. Indonesia dalam Presidensi G20 mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger", yang menyuarakan perlunya penguatan koordinasi dan kerja sama internasional untuk mengatasi berbagai tantangan perekonomian global.

BI bersama Kemenkeu dan kementerian/lembaga berperan aktif melalui jalur keuangan untuk memperkuat koordinasi global dalam memitigasi risiko ekonomi global jangka pendek dan memperkuat ketahanan ekonomi jangka menengah.

“Proyek Garuda" oleh BI menjadi proyek yang memayungi berbagai inisiatif desain arsitektur Rupiah Digital. Mempertimbangkan bahwa Proyek Garuda merupakan inisiatif berskala nasional maka sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan akan terus ditempuh guna memperkuat efektivitas kebijakan," ungkap dia.