
AKURAT.CO, Ghuroba merupakan kata dari bahasa Arab yang memiliki arti “orang asing.” Al-Auza’I menjelaskan bahwa kata 'asing' diisini berarti sedikit sekali manusia yang benar-benar berada pada sunah sehingga disifati asing, tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Manusia pilihan yang tidak ikut-ikutan dengan gelombang kehidupan materialisme, tidak pula terombang-ambing dengan gelimang syahwat dan syubhat. Ini seperti yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنَ سَنَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيباً ثُمَّ يَعُودُ غَرِيباً كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
baca juga:
Artinya: “Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang asing.” Lalu ada yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ghuroba’, lalu beliau menjawab, “(Ghuroba atau orang yang terasing adalah) mereka yang memperbaiki manusia ketika rusak.” (HR. Ahmad 4: 74).
Dalam riwayat lain juga disebutkan, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ فَقِيلَ مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنَاسٌ صَالِحُونَ فِى أُنَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ
Artinya: “Beruntunglah orang-orang yang terasing.” “Lalu siapa orang yang terasing wahai Rasulullah”, tanya sahabat. Jawab beliau, “Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada yang mentaatinya” (HR. Ahmad 2: 177).
Dalam menjelaskan hadis di atas, Imam at-Tsauri berkata: “Ketahuilah bahwa para pelaku sunah adalah orang-orang asing (al-ghuroba’) itu.”
Yunus ibnu ‘ubaid juga menjelaskan, “Tidaklah tersisa sedikitpun dari ajaran nabi berupa melaksanakan sunah-sunah melainkan akan dirasa asing oleh manusia yang tidak mengerti.” Namun bagi mereka para ghuroba meyakini atas jalan kebenaran yang dilaluinya. Walau lingkungan dunia mengitari mereka, keteguhan taqwa mereka tak mudah tergoyahkan.
“Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb-Nya bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal dari sisi Allah. Dan apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi orang-orang yang berbuat baik” (QS. Ali-Imran: 198).
Kegigihan serta keteguhan ghuroba tersebut juga dijelaskan dengan begitu indah dan penuh makna dalam sebuah syair klasik.
Syair klasik berjudul “ghuroba”, begini lirik dan artinya:
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang asing, orang asing, orang asing”.
غُرَبَاءٌ وَلِغَيْرِ اللَّهِ لاَ نَحْنِي الجِبَاه
Ghuroba` wa lighoirillah la nahnil jibah
Artinya: “Ghuroba’ (orang asing) tidak akan tunduk kepada selain Allah”.
غُرَبَاءٌ وَارْتَضَيْنَهَا شِعَارًا لِلْحَيَاة
Ghuroba`u wartadhainaha syi’aran lil hayah
Artinya: “Ghuroba’ (orang asing) telah memilih jalan ini sebagai syiar dalam kehidupannya”.
اِنْ تّسَلْ عَنَّا فَإِنّا لاَ نُبَالِي بِالطُّغَاة
Intasal ‘anna fa inna la nubali bith-thughat
Artinya: “Jika engkau bertanya tentang kami, sesungguhnya kami tidak peduli terhadap para thaghut”.
نّحْنُ جُنْدُ اللَّهِ دَوْمًا دَرْبُنَا دَرْبُ الاُبَاة
Nahnu jundullahi dauman darbuna darbul-ubah
Artinya: “Kami adalah tentara Allah selamanya, jalan kami adalah jalan yang sudah terjamin”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.
لَنْ نُبَالِي بِالْقُيُود بَلْ سَنَمْضِي لِلْخُلُوْد
لَنْ نُبَالِي بِالْقُيُود بَلْ سَنَمْضِي لِلْخُلُوْد
Lan nubali bil quyud, bal sanamdhi lil khulud
Lan nubali bil quyud, bal sanamdhi lil khulud
Artinya: “Kami tak peduli terhadap rantai para thaghut, sebaliknya kami akan terus berjuang”.
فَلْنُجَاهِد وَنُنَاضِل وَنُقَاتِل مِنْ جَدِيْد
Fal nujahid wa nunadhil wa nuqatil min jadid
Artinya: “Maka, marilah kita berjihad dan berperang dan berjuang dari sekarang”.
غُرَبَاء هَكَذَا الاَحْرَارُ فِي دُنْيَا العَبِيْد
Ghuroba` hakadzal ahraru fi dunyal ‘abid
Artinya: “Ghuroba’ (orang asing) dengan itulah mereka merdeka dari dunia yang hina”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.
كَمْ تَذَاكَرْنَا زَمَانًا يَوْمَ كُنَّا سُعَدَاءْ
Kam tadzakarna zamanan yauma kunnan su’ada`
Artinya: “Betapa sering kita mengenang hari-hari bahagia kita”.
بِكِتَابِ اللَّهِ نَتْلُوْهُ صَبَاحًا وَمَسَاءْ
Bi kitabillahi natlu-hu shabahan wa masa`
Artinya: “Dari kitabullah yang kita baca di pagi hari dan petang hari”.
كَم تَذَاكَرْنَا زَمَانًا يَوْمَ كُنَّا سُعَدَاء
Kam tadzakarna zamanan yauma kunnan su’ada`
Artinya: “Betapa sering kita mengenang hari-hari bahagia kita”.
بِكِتَابِ اللَّهِ نَتْلُوْهُ صَبَاحًا وَمَسَاء
Bi kitabillahi natlu-hu shabahan wa masa`
Artinya: “Dari kitabullah yang kita baca di pagi hari dan petang hari”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.
غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء غُرَبَاء
Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`, Ghuraba`
Artinya: “Orang Asing, orang asing, orang asing”.[]ER