
AKURAT.CO, Liga 3 Indonesia zona Jawa Barat menyita perhatian pecinta sepak bola tanah air lantaran kompetisi kasta ketiga Liga Indonesia itu ternyata sudah menggunakan Video Assistant Referee atau yang biasa dikenal dengan nama VAR.
Sayangnya, VAR yang dimaksud di sini tidak sama seperti layaknya VAR yang diterapkan oleh sepak bola Eropa. VAR yang digunakan di Liga 3 Jawa Barat itu terkesan 'Low Budget' atau bisa juga dikatakan sangat minimalis.
Hal itu terlihat dari sebuah rekaman video yang viral di media sosial pada pertandingan Liga 3 seri 2 regional Jawa Barat yang mempertemukan Persikabbar vs Bandung Barat United.
baca juga:
Dalam video berdurasi 1 menit 57 detik yang dibagikan di laman Twitter @FaktaSepakbola, nampak wasit berlari ke tepi lapangan pasca terjadinya pelanggaran di dalam kotak penalti.
Ternyata wasit menepi untuk melihat tayangan ulang melalui sebuah televisi berukuran besar, wasit terlihat mengamati cuplikan yang ada di layar sebelum mengambil keputusan. Namun belum diketahui teknisnya seperti apa.
Kabarnya kalau VAR "low budget" seperti ini tidak bisa atau tidak boleh diterapkan di Liga 1. Karena jika liga professional teratas ingin menerapkan VAR, maka harus sesuai standar FIFA. Yakni ada petugasnya, ada ruang khsusus VAR, dll. Tidak boleh "asal-asalan". CMIIW pic.twitter.com/6I2N5kP0io
— Fakta Bola (@FaktaSepakbola) January 18, 2022
Bahkan hal tersebut menjadi bahan perbincangan penikmat sepak bola Tanah Air yang menganggap Liga 3 zona Jawa Barat selangkah lebih maju dengan mencoba profesional ketimbang Liga 1 yang belum menghadirkan VAR.
Kendati terkesan minimalis karena tak sama dengan VAR pada umumnya, banyak yang mengapresiasi hadirnya ‘VAR Low Budget’ ini. Selain untuk meminimalisir terjadinya Match Fixing, juga untuk menghindarkan konflik yang terjadi di antara pemain dan ofisial tim terhadap wasit.
Desakan untuk menggunakan VAR sendiri sejatinya telah dilakukan penikmat sepak bola Tanah Air menyusul banyaknya kontroversi yang terjadi, terutama di kancah BRI Liga 1 2021-2022.
Tak hanya VAR, penikmat sepak bola Tanah Air juga meminta operator untuk menghadirkan Goal-Line Technology atau teknologi garis gawang. Dukungan ini pun diperkuat oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia yang juga menyetujui adanya penggunaan VAR di kancah Liga 1.
Hanya saja, penggunaan VAR belum terealisasi karena besarnya dana yang harus dikeluarkan. Dalam beragam laporan, disebutkan setidaknya butuh dana Rp85 miliar untuk menggunakan VAR.
Selain biaya, permasalahan seperti Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur juga menjadi fokus utama sebelum VAR hadir di kancah sepak bola Indonesia. Rencananya, PT LIB sendiri baru akan menghadirkan VAR pada musim depan atau Liga 1 2022-2023.