Tech

Levis Akan Menguji Model Pakaian Buatan AI Untuk 'Meningkatkan Keragaman'

Levis Akan Menguji Model Pakaian Buatan AI Untuk 'Meningkatkan Keragaman'
Eksperimen yang direncanakan terungkap minggu lalu bersamaan dengan kemitraan Levis dengan Lalaland.ai (Jeenah Moon/Bloomberg)

AKURAT.CO, Levis yang merupakan sebuah produsen pakaian asal Amerika akan mulai menguji model pakaian buatan AI akhir tahun ini dalam upaya untuk mendiversifikasi pengalaman belanja online perusahaan denim ikonik tersebut.

Eksperimen yang direncanakan terungkap minggu lalu bersamaan dengan kemitraan Levis dengan Lalaland.ai, sebuah studio mode digital yang menciptakan model fashion buatan AI yang realistis.

Saat ini, sebagian besar produk yang diiklankan di aplikasi atau situs web Levis hanya dapat dilihat pada satu model pakaian. Model pakaian AI yang dibuat oleh kemitraan ini bisa lebih inklusif pada tubuh, memungkinkan pelanggan untuk melihat seperti apa tampilan pakaian pada banyak model yang mencakup berbagai jenis tubuh, usia, ukuran, dan warna kulit.

baca juga:

Secara teori, itu akan membantu konsumen yang frustrasi ketika item pakaian tidak dimodelkan pada tubuh yang menyerupai tubuh mereka. Kedengarannya bagus di atas kertas, tetapi pengumuman tersebut meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab.

Levis tidak mengatakan di platform mana model AI akan tersedia atau apakah model itu sendiri dapat disesuaikan pengguna. Perusahaan juga mengklaim ini akan berkelanjutan tetapi tidak menjelaskan caranya. Ada juga pertanyaan tentang berapa banyak model nyata yang dapat terpengaruh oleh eksperimen tersebut.

Melansir dari The Verge pada Rabu (29/3/2023), Levis telah mencoba memangkas biaya operasional dan menghemat uang dalam beberapa tahun terakhir, memberhentikan 800 karyawan pada tahun 2022 dan 700 peran pada tahun 2020.

Dalam siaran persnya, Levis mengatakan bahwa mereka tidak melihat model yang dihasilkan AI sebagai satu-satunya solusi. Untuk mempromosikan keragaman, kesetaraan, dan inklusi Levis tidak ingin mengganti model nyata dengan teknologi, alih-alih mengklaim model yang dihasilkan AI akan melengkapi model manusia untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih pribadi bagi pelanggannya.

“Meskipun AI kemungkinan besar tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan model manusia bagi kami, kami sangat antusias dengan kemampuan potensial yang dapat kami berikan untuk pengalaman konsumen,” kata Amy Gershkoff Bolles, global head of digital and emerging technology strategy di Levi Strauss & Co dilansir dari The Verge pada Rabu (29/3/2023).

Levis menempuh jalur yang berbeda dari kebanyakan perusahaan fashion. Perusahaan lain secara alternatif mengadopsi teknologi Augmented Reality (AR) untuk membantu konsumen memvisualisasikan bagaimana pakaian akan terlihat di tubuh mereka sendiri.

Seperti ada bulan September 2023 lalu, Walmart memperkenalkan pengalaman Be Your Own Model yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual menggunakan foto dan teknologi AR mereka sendiri.

Amazon Fashion juga bermitra dengan Snap pada tahun lalu, dengan memberi pengguna Snapchat kemampuan untuk secara virtual memodelkan kacamata bermerek dan kacamata hitam menggunakan filter AR.