AKURAT.CO, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bakal mengusut tuntas kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila) yang menyeret Rektornya, Karomani. Penyidik KPK bakal membongkar adanya dugaan calo yang bermain dalam penerimaan mahasiswa di Unila itu.
"Iya tentu kami kembangkan nanti pada proses persidangan. Harapannya ditemukan fakta-fakta hukum sehingga dapat KPK tindaklanjuti," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri dalam keterang resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Ali mengatakan pihaknya memprioritaskan adanya pembuktian terlebih dahulu dalam kasus dugaan suap penerimaan mahasiswa di Unila itu. Ali menuturkan seluruh saksi yang dipanggil dalam persidangan agar bersikap kooperatif.
baca juga:
"Kami mengingatkan para saksi yang dipanggil agar menerangkan dengan jujur di hadapan majelis hakim supaya kebenaran itu muncul di ruang sidang," ujar Ali.
Selain itu para saksi diminta untuk bisa bersikap jujur dan terbuka dalam persidangan agar perkara suap itu bisa terbuka terang bendedrang. Saksi yang tak bersikap kooperatif dan tidak jujur diperingatkan bakal diproses hukum.
"Saksi yang tidak jujur ada ancaman pidananya baik berdasarkan undang-undang tipikor maupun KUHP," ucap Ali.
Sebelumnya dalam sidang dakwaan, Andi Desfiandi didakwa melakukan suap terhadap Rektor Unila, Karomani. Ia diduga memberikan uang senilai Rp 250 juta ke Karomani.
"Yang melakukan atau turut serta melakukan, memberi atau menjanjikan sesuatu, yaitu memberikan uang sejumlah Rp250.000.000 kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara yaitu Karomani," kata jaksa penuntut umum (JPU) pada KPK Agung Satrio Wibowo dalam dakwaan kasus yang dikutip pada Rabu (9/11/2022).
Pemberian uang kepada Karomani dimaksutkan sebagai pelicin agar ia menerima dua orang bisa menjadi mahasiswa baru di Unila.
