News

Koalisi Parpol Masih Tarik Ulur Akibat Politik Saling Sandera

Koalisi Parpol Masih Tarik Ulur Akibat Politik Saling Sandera
Pangi Syarwi Chaniago menyebut perjalanan koalisi parpol masih panjang dan belum terbentuk dalam waktu dekat.  (AKURAT.CO/Dedi Ermansyah)

AKURAT.CO Partai politik masih belum terang-terangan mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024. Tercatat baru Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres pada 3 Oktober 2022. 

Belum terbentuknya koalisi antar-parpol dinilai karena tersandera dengan sikap politik yang notabene mayoritas parpol saat ini merupakan bagian dari pemerintahan. 

"Belum ada yang clear. Ini politik juga masih politik saling sandera, saling main kartu, saling mengunci dan saling tidak ada kepastian. Sangat dinamis peta koalisi kita ke depannya," jelas pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (7/2/2023). 

baca juga:

Menurut Pangi, perjalanan koalisi parpol masih panjang dan belum terbentuk dalam waktu dekat ini. Pasalnya, semua parpol masih saling menunggu dan melakukan penjajakan demi menemukan komposisi capres dan cawapres yang tepat. 

"Walaupun sudah ada kelihatan embrionya Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu, ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, ada koalisi golden tiketnya PDIP tetapi masih dalam tatanan sangat dinamis," ujar Pangi yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyambangi Kantor DPP Partai Golkar pada Rabu (1/2/2023). Kedatangan Paloh ditemani Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate; Bendahara Umum, Achmad Sahroni; dan Ketua DPP, Rachmat Gobel.

Dalam kesempatan itu Paloh mengatakan, terbuka kemungkinan Nasdem akan berkoalisi dengan KIB yang digawangi Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Pilpres 2024. Menurut dia, kerja sama Nasdem dan Golkar merupakan kerja sama dua parpol besar dan sangat mungkin terjadi, karenanya rencana koalisi masih dijajaki.

"Kenapa enggak yang (partai) lain, yang lain kita memang baru mencoba ya, baru mencoba. Apakah perlu, mungkin akan bergabung dengan KIB. Ya sama-sama mungkin, KIB bergabung dengan Nasdem kan. Jadi probability kemungkinan itu masih terbuka," jelasnya.