
AKURAT.CO Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mendorong petani untuk dapat lebih masif mengakses permodalan, utamanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya di sektor pertanian secara mandiri.
Pemerintah menyediakan plafon KUR sebesar Rp450 triliun atau meningkat 20 persen dari tahun lalu sebesar Rp373 triliun.
"Khusus KUR sektor pertanian ditargetkan bisa mencapai angka Rp 103 triliun di mana salah satu sasarannya adalah petani milenial," kata Syahrul, Senin (20/3/2023).
baca juga:
Sejalan dengan itu, Badan Penyuluhan dan Pengembanga Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen melahirkan melahirkan trainer (pelatih) yang andal dalam mendampingi petani dalam mengakses permodalan.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, Training of Trainer (ToT) dilakukan untuk mengisi kebutuhan trainer yang selama ini masih kurang dan diharapkan makin banyak penerima manfaat yang merasakan manfaat pendampingan dari trainer.
"Trainer jangan hanya menjadi trainer pada saat program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS) saja, tapi juga seterusnya be Trainer for Life," kata Dedi.
Lebih lanjut dikatakan Dedi bahwa petani harus memiliki kemampuan manajerial yang memadai, terlebih menyangkut keuangan. "Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dan tercatat cermat," ucapnya.
Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
"Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat," tegas Dedi.