News

Kebal Hukum, Mohammed bin Salman Bebas dari Pengadilan AS atas Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kebal Hukum, Mohammed bin Salman Bebas dari Pengadilan AS atas Pembunuhan Jamal Khashoggi
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (EPA-EFE)

AKURAT.CO Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman tak akan dijerat dakwaan apa pun atas dugaan perannya dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi. Pasalnya, hakim federal telah menolak kasus terhadapnya.

Dilansir dari United Press International, gugatan terhadap putra mahkota ini diajukan oleh tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, dan Demokrasi untuk Dunia Arab Terkini (Dawn), sebuah organisasi yang didirikan oleh Khashoggi. Namun, Hakim Pengadilan Distrik Columbia Amerika Serikat (AS), John Bates, mengonfirmasi putusan Departemen Luar Negeri bahwa putra mahkota berhak atas kekebalan dalam kasus itu karena ia adalah kepala negara.

Pemerintah Presiden Joe Biden memberikan kekebalan kepada Mohammed bin Salman pada 18 November. Mereka berdalih keputusan ini mengikuti hukum internasional.

baca juga:

Di sisi lain, Bates menuturkan bahwa putusan tersebut bukan cerminan kebenaran dari kasus Mohammed bin Salman.

"Terlepas dari kegelisahan Pengadilan, ditambah dengan kondisi pengangkatan bin Salman sekaligus tuduhan yang kredibel atas keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi, AS telah menginformasikan Pengadilan bahwa ia kebal. Dengan demikian, bin Salman berhak atas kekebalan sebagai kepala negara selama ia tetap menjabat.

Wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri, Vedant Patel, mengungkapkan sentimen serupa dalam pembahasan kekebalan putra mahkota pada November.

"Yang ingin saya perjelas, ini tak ada hubungannya dengan kasus tersebut. Tak ada kaitannya dengan hubungan bilateral. Ini juga tak ada hubungannya dengan pandangan kami terhadap pembunuhan brutal Jamal Khashoggi. Pemerintah telah mengambil tindakan, telah mengambil langkah-langkah sesuai yang dapat diverifikasi, Menteri Antony Blinken telah mengecamnya, Presiden Biden telah mengutuknya," tutur Patel.

Mohammed bin Salman diangkat menjadi perdana menteri Arab Saudi pada bulan September. Manuver ini otomatis melindunginya tepat pada waktunya dari penyelidikan pembunuhan brutal Khashoggi. Ia dituduh mengoordinasikan konspirasi dengan pejabat Saudi lainnya untuk membunuh jurnalis tersebut.

Pada 2018, Khashoggi ditemukan disiksa sampai mati di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Ia merupakan pengkritik yang blak-blakan terhadap pemerintah Arab Saudi setelah meninggalkan negara itu ke AS.

"Satu episode perjuangan kami untuk keadilan bagi Jamal mungkin telah berakhir. Namun, pertempuran tak akan pernah berakhir sampai semua pelaku, termasuk Mohammed bin Salman, diadili," tekad Abdullah Alaoudh, direktur penelitian Dawn untuk Arab Saudi. []