Lifestyle

Kasus Penularan Campak Di Indonesia Disebabkan Pandemi Covid-19

Kasus Penularan Campak Di Indonesia Disebabkan Pandemi Covid-19
Ilustrasi kasus penularan campak (Shutterstock)

AKURAT.CO Tingginya kasus penularan campak membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Indonesia menjadi negara dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB merupakan salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa penyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit.

Dikutip dari unpad.ac.id, Senin (30/1/2023), Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr. Djatnika Setiabudi, dr.,SpA(K).,MCTM.(Trop.Ped), mengatakan, munculnya wabah penyakit campak salah satunya dipengaruhi oleh pandemi covid-19.

Hal ini dikarenakan pada masa tersebut, khususnya di awal pandemi melanda terjadi penurunan cakupan imunisasi campak kepada anak-anak. Di mana akhirnya menurunkan kekebalan komunitas (Heard Community) di masyarakat.

baca juga:

Berbeda dengan sebelum masa pandemi menyerang, penyebaran penyakit campak sudah dapat dikendalikan. Di mana kasus penularan penyakit campak hanya bersifat sporadis dan tidak berbentuk wabah atau KLB. Di sisi lain penyebaran penyakit campak disebabkan karena banyaknya kantong-kantong yang menolak vaksin.

KLB seharusnya dapat dilihat dari jumlah populasi yang mana apakah wilayah tersebut termasuk banyak imunisasinya atau tidak. Karena mengingat campak yang merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. Jika seseorang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka kemungkinan akan terinfeksi penyakit campak.

Campak merupakan penyakit infeksi yang sangat menular (infeksius) yang disebabkan oleh virus. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak serta menjadi penyakit endemis di banyak belahan dunia. Penularan penyakit ini dari orang ke orang melalui tetesan dan udara. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian yang disebabkan oleh komplikasi radang paru, radang telinga, serta radang otak.

Kasus Penularan Campak di Indonesia

Mengutip dari dataindonesia.id, berdasarkan data Kemenkes kasus campak di Indonesia mencatatkan lonjakan signifikan pada 2022. Ada sekitar 3.341 kasus campak yang telah terkonfirmasi di laboratorium sepanjang tahun. Di mana jumlah ini mengalami kenaikan 2.431 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 132 kasus.

Adapun, seluruh kasus campak tersebut tersebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi. Terdapat 55 KLB campak di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi. Sebagai informasi, KLB campak ditetapkan jika ada minimal dua kasus dengan konfirmasi secara laboratorium dan memiliki hubungan epidemiologi.

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, peningkatan kasus campak pada 2022 disebabkan rendahnya cakupan imunisasi untuk anak-anak. Terlebih selama pandemi covid-19, banyak orang tua yang tidak berani datang ke fasilitas layanan kesehatan agar anaknya mendapatkan imunisasi. Selain itu ada juga anak-anak yang terinfeksi campak meski sudah mendapatkan vaksinasi yang belum lengkap.

Dalam hal ini, untuk mencegah penyakit campak, orangtua diminta agar segera memberikan imunisasi campak secara lengkap kepada anak-anaknya. Orangtua diminta waspada jika gejala campak terlihat seperti demam, batuk, pilek, mata merah dan bintik-bintik. []