
Ottawa, Denis Shapovalov, Petenis asal Kanada harus menahan malu karena tersingkir dari Piala Davis dengan cara yang tidak sewajarnya.
Luapan emosi biasa terjadi saat pertandingan sedang berlangsung, kali ini luapan emosi yang dilakukan Denis bisa dibilang sangat memalukan lantaran kelakukannya tersebut membuat dirinya harus tersingkir dari Piala Davis.
Insiden itu terjadi pada putaran pertama Piala Davis yang mempertemukan Kanada melawan Inggris di TD Place Arena, Ottawa, Minggu (5/2) waktu setempat.
baca juga:
Pada saat itu, Denis memang sedang dalam keadaan tertinggal di dua set pertama dengan skor, 3-6, 4-6. Di set ketiga, servis Shapovalov patah sehingga dia tertinggal 1-2 dari Edmund.
Dilansir dari Detik Sport, Shapovalov yang emosi memukul bola yang tengah ia pegang ke arah penonton. Sial bagi Shapovalov, bola pukulannya itu justru menerjang wajah umpire, Arnaud Gabas. Gabas kemudian terlihat mengompres mata sebelah kirinya yang tampak memar dengan es.
Atas insiden tersebut, wasit memutuskan
mendiskualifikasi Shapovalov. Kanada pun kalah 2-3 dan Britania Raya melaju ke
perempatfinal untuk berhadapan dengan Prancis.
"Saya kembali dan bicara kepada umpire setelahnya dan meminta maaf
secara langsung kepadanya. Untungnya dia tidak apa-apa tapi jelas itu adalah
perilaku yang tidak bisa diterima dari saya," ujar Shapovalov.
Shapovalov pun sangat menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi selama berkarir.
"Saya merasa sangat malu dan
sangat menyesal karena mengecewakan tim, mengecewakan negara, berperilaku dalam
cara yang tidak akan pernah saya inginkan," lanjut petenis berusia 17
tahun itu.
"Saya berjanji itu adalah yang terakhir. Saya akan belajar dari ini dan
melupakannya," kata juara nomor junior Wimbledon 2016 itu. []