
AKURAT.CO Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penanganan pandemi virus corona (Covid-19) menjadi kunci ekonomi 2022. Kondisi pandemi yang terkendali disampaikan Jokowi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun, ekonomi akan menurun bila pandemi tak terkendali.
Hal itu disampaikannya saat memberikan pidato kunci dalam Kompas 100 CEO Forum di Istana Negara, Kamis (18/11/2021).
“ Kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu, kuncinya kita bisa mengendalikan yang namanya Covid-19. Kuncinya hanya itu, kalau tidak bisa kita kendalikan ekonomi akan turun dan terpuruk lagi," ujar Jokowi saat memberikan pidato kunci dalam Kompas 100 CEO Forum di Istana Negara, Kamis (18/11/2021).
baca juga:
Jokowi menjelaskan bahwa saat ini kasus aktif telah menurun drastis bila dibandingkan dengan puncaknya pertengahan Juli lalu yang mencapai 56.000 kasus aktif.
Meski demikian, masih terdapat ketidakpastian, keraguan dan kompleksitas masalah yang berkaitan dengan perubahan iklim, potensi lonjakan inflasi global, hambatan rantai pasok global, hingga penurunan kuantitas pembelian aset di pasar keuangan oleh Bank Sentral AS The Fed (Tapering Off).
“Perubahan iklim, yang dikhawatirkan akan memunculkan krisis pangan. Semua negara sekarang ini juga takut karena inflasi di semua negara naik, orang juga takut dengan tapering off,” lanjutnya.
Selain itu, pembukaan kegiatan sosial dan ekonomi harus memperhatikan indikator keamanan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi juga meminta kepada menteri dan para kepala daerah agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dalam menangani pandemi dan melihat indeks positivity rate, keterisian tempat tidur hingga rumah sakit.
"Saya selalu sampaikan kepada menteri dan daerah bukanya harus dengan tahapan, tahapan, tahapan. Tidak usah tergesa-gesa dan buka semuanya," tambahnya.
Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai dikisaran 4 persen. Ia mengatakan hal ini ditandai dengan pertumbuhan industri dalam negari yang semkain ekspansif, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Oktober yang telah mencapai 57,2 persen.
"PMI kita di tahun di bulan Oktober dengan intensitas tertinggi 57,2 sehingga tentu kita dengan beberapa angka ini kita optimis bahwa di kuartal keempat kita bisa mencapai pertumbuhan yang di atas 5 persen," ucapnya saat pembukaan acara GIIAS, Kamis (11/11/2021).[]