
AKURAT.CO Direktur Bisnis Penjaminan PT Jamkrindo, Henry Panjaitan mengatakan, Jamkrindo siap untuk tetap mendukung pengembangan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Baik kredit yang berasal dari program pemerintah maupun nonprogram pemerintah.
“Jadi Jamkrindo akan tetap fokus di UMKM. Karena memang Jamkrindo dibentuk berdasarkan undang-undang (UU) untuk fokus di UMKM,” kata Henry dalam webinar yang diselenggarakan Akurat.co dengan tema Digitalisasi Dalam Mendukung Akses Permodalan UMKM, Selasa (28/3/2023). Webinar ini didukung oleh Bank Indonesia (BI), BNI dan PT Jamkrindo.
Disinggung soal digitalisasi UMKM, Henry tak menampiknya bahwa hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Dengan infrastruktur 55 kantor cabang di seluruh Indonesia, Jamkrindo sadar bahwa digitalisasi merupakan solusi yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan UMKM di seluruh Indonesia.
baca juga:
Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun
“Mudah-mudahan kita bisa tetap membangun ekonomi kerakyatan lebih kuat,” tegasnya.
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengatakan, peran Jamkrindo sangat vital dan substansial bagi penyaluran kredit UMKM di sektor perbankan.
“Karena dengan adanya penjaminan dari Jamkrindo, maka risiko-risiko yang ada menjadi termitigasi dengan baik,” ujar Misbakhun.
Menurut dia, UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Jumlah mereka, kata politikus Partai Golkar ini, sangat besar.
Jumlah UMKM di Tanah Air yang besar tersebut, maka perlu dukungan. Tidak hanya dari sisi afirmasi anggaran, tapi juga dari sisi kebijakan. Dari sisi pemerintah sudah banyak menelurkan kebijakan yang mendukung pelaku UMKM.
“Transformasi menuju ke digital ini kan kuga butuh pembiayaan, butuh penjaminan modal, butuh belanja imbal jasa penjaminan juga. Termasuk di dalamnya bagaimana pemerintah memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat,” ujarnya. []