
AKURAT.CO Sebuah curhatan seorang pelajar mendadak jadi perdebatan warganet, setelah ia menceritakan sikap seorang guru yang menurutnya tidak mendukung muridnya berprestasi.
Curhatan seorang pelajar tersebut menjadi perdebatan setelah akun Twitter @ndagles mengunggah tangkapan layar cerita tersebut.
"Semoga kalian yang sekarang atau di masa depan jadi tenaga pengajar, bisa menghentikan siklus seperti ini ya teman-teman," cuit @ndagles dengan menyertakan tangkap layar curhatan seorang pelajar.
baca juga:
Dalam curhatannya, pelajar tersebut mengaku kecewa dengan seorang oknum guru yang tidak memberikannya izin untuk mengikuti sebuah turnamen.
"Lucu banget nih guru, giliran minta izin keluar sekolah buat turnamen nggak diizinin sama sekali sama dia," tulis pelajar tersebut.
"Sampek gua keliling nyari guru lain buat minta izin dan akhirnya terlambat datang ke tempat karena izin baru dikasih jam 10 (padahal jam 10 udah harus di tempat)," sambungnya.
Kekesalan pelajar tersebut pun semakin memuncak, setelah ia berhasil menjadi juara dan sang guru yang tidak memberikannya izin ikut merayakannya.
Padahal, menurut cerita pelajar tersebut, gurunya tidak berkontribusi apa pun. Di sisi lain, guru sekolah lain memberikan dukungan penuh kepada anak didiknya.
"Dan sekarang pas menang, malah dengan enaknya dia ngambil piala kayak nggak ada salah apa-apa. Padahal waktu tur sekolah nggak ngapa-ngapain. Di kala sekolah lain ada guru pemimbing, lah tim gua, jangankan pemimbing, minta izin aja dipersulit (padahal ini tur SMA tingkat provinsi lho)," pungkasnya.
Semoga kalian yg sekarang atau di masa depan jadi tenaga pengajar bisa menghentikan siklus seperti ini ya teman-teman pic.twitter.com/T6FEU6h1ew
— Mas Adem (@ndagels) September 5, 2022
Curhatan pelajar tersebut pun kemudian menjadi pro dan kontra warganet. Tidak sedikit yang turut mencibir guru tersebut, namun ada juga yang mencoba memberi sudut pandang lain dari sang guru.
"Gua bukan bela guru, tapi bukankah guru bertanggung jawab terhadap nilai murid-muridnya kepada orangtua murid maupun diknas? Kalau misal kita punya anak, kita pasti ingin anak kita pintar di bidang pendidikan kan? Kalo menurut gua sih, jadi orangtua dulu maka elu akan paham kenapa guru tersebut tidak fleksibel," komentar seorang warganet.
"Guru macam gini ada sejak gua sekolah. Nggak mau modalin, giliran menang ngaku-ngaku ini anak saya," komentar warganet lainnya.[]