Tahun Ini, Musim Kemarau di Jakarta Terlambat

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati bersama rekannya saat memaparkan kondisi cuaca terkini di Gedung BMKG Pusat, Sabtu (21/7) | AKURAT.CO/Herry Supriyatna
AKURAT.CO Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan datangnya musim kemarau di Jakarta akan terlambat tahun ini dan masih berpotensi hujan.
Kepala Bidang Analisis dan Informasi BMKG, Adi Ripaldi mengungkapkan awal musim kemarau di DKI Jakarta mundur 10 hari setiap 30 tahun.
"Di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan biasanya awal kemarau terjadi akhir Mei 2019, sekarang diperkirakan awal Juni 2019," ujar Adi, mengutip Antara, Sabtu (16/3).
baca juga:
Sedangkan untuk Jakarta Barat dan Jakarta Utara, kemarau yang biasanya mulai pada akhir Maret berdasarkan hasil prakiraan akan datang pada awal April.
Hal tersebut, kata Adi, terjadi karena pengaruh perubahan putar balik arah angin dari barat ke timur.
BMKG memperkiraan puncak musim kemarau di wilayah DKI Jakarta akan terjadi pada Oktober dan November 2019.
Menurutnya, dampak terlambatnya musim kemarau tidak terlalu mengkhawatirkan karena masih ada peluang hujan di wilayah tersebut.
Berdasarkan prakiraan BMKG, keterlabatan awal musim kemarau juga terjadi di beberapa wilayah lain, seperti Bekasi, Karawang dan Banten.
Namun, untuk wilayah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali awal musim kemarau diperkirakan datang lebih cepat.
Adi menuturkan masyarakat didaerah pertanian tersebut mesti mengantisipasi dampak kekeringan terhadap produksi pangan.
BMKG mengungkapkan, musim kemarau 2019 akan jauh lebih kering dibandingkan dengan tahun lalu. Wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti Sumatera dan Kalimantan juga harus mewaspadai risiko peningkatan kebakaran.[]