Turnitin Luncurkan Teknologi untuk Bantu Pendidik Lawan Berita Palsu

Ilustrasi - Hoax | AKURAT.CO/Ryan
AKURAT.CO, Saat internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan penggunaan perangkat digital tumbuh sangat pesat, masyarakat menjadi mudah terpapar oleh limpahan informasi yang tersebar di dunia maya.
Berita palsu/hoaks menyebar di media sosial dengan sangat pesat dan seringkali disertai dengan 'bukti', meskipun itu dibuat-buat. Sifat sensasionalnya menimbulkan respons emosional, yang mendorong orang untuk tidak memvalidasi informasi tersebut.
Guna mendukung guru dalam mengedukasi siswa akan berita palsu, perusahaan global penyedia teknologi untuk mendeteksi plagiarisme, Turnitin telah merilis paket Source Credibility online yang berisi rencana pelajaran, video, kegiatan, dan panduan penilaian yang mendorong siswa untuk menemukan sumber yang lebih kredibel.
baca juga:
Selain itu, alat seperti NewsGuard dapat membantu siswa memeriksa informasi dengan pandangan yang lebih kritis serta mengidentifikasi sumber terlegitimasi.
Menurut Yovita Marlina, Senior Manager Customer Growth kawasan Asia Tenggara dari Turnitin, literasi digital merupakan jawaban atas tantangan di era ini karena hal tersebut membantu masyarakat untuk memahami teknologi sehingga mereka dapat menggunakannya dengan aman dan efektif.
Kemampuan untuk menemukan, mengolah, serta membuat informasi secara daring agar bermanfaat merupakan bagian dari literasi digital.
“Sangat penting bagi siswa untuk mempelajari hal ini sejak dini, terutama karena semakin berkembangnya pembelajaran berbasis daring. Namun, ketika informasi tersedia secara gratis, ada tantangan yang lebih besar untuk segera diatasi yaitu penyebaran informasi yang salah,” ungkapnya.
Karena itu, tambah Yovita, sangatlah penting untuk memastikan bahwa siswa dibekali dengan kemampuan berpikir kritis dalam mengevaluasi kredibilitas sumber dan membuat penilaian tentang informasi yang disajikan kepada mereka.
“Pendidik benar-benar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa generasi mendatang, sebagai bagian dari warga negara dunia, dilengkapi dengan kemampuan memilah antara yang palsu dan asli terkait informasi dan pemberitaan,” tutupnya.