Peneliti: Motor Listrik akan Berkembang Pesat di Indonesia

Petugas melakukan pengecekan motor listrik untuk operasional petugas pengamanan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (15/12/2018). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan hibah 50 unit motor listrik jenis Viar Q1 dari Paiton Energy sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR). Rinciannya sebanyak 20 unit akan digunakan di Monas, 20 unit di Taman Margasatwa Ragunan dan sisanya untuk Dinas Teknis Jati Baru. Penggunaan motor listrik di kawasan wisata dinilai mampu mengatasi polusi udara. | AKURAT.CO/Sopian
AKURAT.CO, Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Riyanto, mengatakan bahwa sepeda motor dengan tenaga listrik memiliki kecenderungan untuk masuk lebih cepat di pasar Indonesia dibandingkan dengan kendaraan roda empat.
"Sudah ada 15 perusahaan (data Kemenperin) sepeda motor listrik, artinya paling realistis ya sepeda motor," ungkap Riyanto pada video conference, Kamis (26/11/2020).
Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah memiliki roadmap untuk memulai memproduksi baterai di Indonesia dengan target pada 2023 terdapat 40 persen kandungan lokal.
baca juga:
"Sekarang kan targetnya sampai 2023, 40 persen harus kandungan lokal dan harus ada produksi di Indonesia, sehingga ada nilai tambah untuk komponen Indonesia" katanya.
Riyanto menambahkan bahwa, kendaraan-kendaraan listrik yang sudah banyak beredar di Indonesia ini harus juga adanya dorongan dari mitra seperti perusahaan ojek online, dan juga taksi untuk segera mengonversi kendaraan mereka.
"Nah paling tidak ini akan memasok kendaraan ke government fleet dan yang jumlahnya cukup banyak terutama untuk sepeda motor," ucapnya.
Riyanto menambahkan, motor di Indonesia produsennya sudah banyak, ada Viar, Gesit dan sebagainya. Sebenarnya, sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dan juga perlu adanya dorongan dari perusahaan ojek online seperti Gojek, Grab, Taksi Bluebird dan taksi yang lain, kalau bisa armadanya dikonversi segera," tambahnya.