Lifestyle

Mengenal Gejala Dan Penyebab Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Mengenal Gejala Dan Penyebab Infeksi Amoeba Pemakan Otak
Ilustrasi infeksi amoeba pemakan otak (Pixabay)

AKURAT.CO, Infeksi amoeba pemakan otak merupakan infeksi otak langka yang disebabkan oleh hewan mikro amoeba. Kondisi yang menyerang otak belakangan ini sering disebut sebagai infeksi berbahaya yang mirip dengan gejala meningitis. Biasanya indikasi yang dirasakan berupa sakit kepala, demam, muntah, sulit bicara dan kaku di bagian leher.

Perlu diketahui bahwa amoeba merupakan hewan mikro organisme bersel satu yang berkembang biak dengan cara membelah diri. Hewan ini dapat ditemukan di tempat-tempat seperti perairan dengan suhu hangat. Dari banyaknya jenis amoeba yang hidup diperairan, ternyata hanya ada satu jenis amoeba yang dapat menginfeksi manusia yaitu amoeba pemakan otak atau Naegleria Fowleri.

Adapun salah satu karakteristik Naegleria Fowleri adalah tahan terhadap suhu tinggi. Oleh karena itu mikroorganisme ini dapat berkembang dengan baik di tubuh manusia dan lingkungan air hangat terutama dengan suhu 46 derajat celcius. Amoeba pemakan otak dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia yang pada akhirnya akan menyebabkan Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM). Kondisi ini akan berakibat fatal atau bahkan bisa berujung pada kematian. Lalu bagaimana gejala dan penyebab infeksi amoeba pamakan otak? Berikut ulasannya.

baca juga:

Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Meningoensefalitis amoeba primer akibat infeksi Naegleria Fowleri menyebabkan peradangan otak dan hancurnya jaringan otak. Gejala awal infeksi amoeba pemakan otak hampir mirip dengan meningitis. Gejala ini biasanya akan muncul 1-12 hari setelah penderita terpapar pertama kali amoeba. Gejala awal yang ditimbulkan seperti nyeri kepala, demam, mual bahkan muntah.

Seiring dengan berjalannya waktu, amoeba di dalam tubuh akan semakin berkembang dan menimbulkan gejala yang semakin parah, seperti :

  • Leher kaku
  • Rasa kantuk yang berlangsung terus-menerus
  • Nyeri kepala hebat dan datang secara tiba-tiba
  • Penurunan fungsi indra pengecap dan penciuman
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kehilangan keseimbangan
  • Gangguan kesadaran hingga koma
  • Kejang
  • Halusinasi.

Beberapa gejala di atas menandakan bahwa penyakit infeksi amoeba pemakan otak telah berkembang dengan cepat dan berpotensi terjadinya kematian dalam kurun waktu 1-18 hari setelah timbulnya gejala.

Penyebab Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Dilansir dari Healthline, penyebab infeksi amoeba pemakan otak disebabkan oleh amoeba Naegleria Fowleri yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Kemudian menyebar dari hidung ke otak dan mulai menyebabkan infeksi.

Infeksi yang dikarenakan oleh amoeba ini bisa terjadi saat Anda melakukan aktivitas berenang di danau atau sungai air tawar yang hangat. Selain itu juga amoeba pemakan otak dapat ditemukan di sumber lain misalnya seperti di air keran yang terkontaminasi atau kolam yang di klorinasi dengan tidak benar walaupu hal ini jarang terjadi.

Amoeba pemakan otak menyukai panas dan akan tumbuh subur di air hangat atau air panas sehingga infeksi yang ditimbulkan pada otak akan terjadi berbulan-bulan selama musim panas, terutama di tengah gelombang panas yang berkepanjangan.

Cara Mengobati Infeksi Amoeba Pemakan Otak

Biasanya proses infeksi akan terbilang cepat. Saat terinfeksi Naegleria Fowleri tidak banyak orang yang bertahan hidup. Itulah sebabnya penanganan yang cepat guna menghindari penyebaran infeksi dan mencegah komplikasi.

Beberapa pengobatan yang biasanya dilakukan yaitu dengan pemberian kombinasi obat meliputi amphotericin B, azithromycin, fluconazole, rifampin, dexamethasone dan miltefosine yang dapat diberikan melalui suntikan di pembuluh vena atau saraf tulang belakang. Miltefosine merupakan sebuah obat baru yang terbukti dapat membunuh amoeba parasite termasuk Naegleria Fowleri yang bisa menyebankan infeksi amoeba pemakan otak. Selain itu miltefosine juga dapat mengurangi pembengkakan otak akibat infeksi amoeba tersebut.