Ekonomi

Indikator Keuangan Bank Mandiri Tumbuh Positif Sepanjang 2021

Indikator Keuangan Bank Mandiri Tumbuh Positif Sepanjang 2021
Kantor pusat Bank Mandiri di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (19/7/2018). (AKURAT.CO/Dharma Wijayanto)

AKURAT.CO PT Bank Mandiri (Tbk) melaporkan kualitas kredit terus membaik dengan gross Non Performing Loan (NPL) sebesar 20,7 persen dan coverage ratio tetap terjaga pada level 243 persen.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan Net Interest Margin (NIM) sampai dengan triwulan IV 2021 tetap stabil membawa posisi akhir tahun pada level 5,09 persen.

“Kecukupan modal bank masih baik, dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) di atas atau di angka 19,6 persen,” kata Sigit dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri 2021 secara virtual, Kamis (27/1/2022).

baca juga:

Secara rinci pertumbuhan kredit ditopang semua segmen, di antaranya segmen komersial yang tumbuh 9,7 persen, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,7 persen, mikro tumbuh 9,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sejalan dengan kredit, Sigit mengatakan likuiditas Bank Mandiri tetap terjaga. Hal itu tercermin dengan tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp1.291 triliun. Sebagian besar pertumbuhan DPK didukung oleh pertumbuhan giro dan tabungan yang masing-masing sebesar 29,2 persen dan 12,8 persen (yoy).

“Pertumbuhan ini membawa CASA ratio (rasio dana murah) Bank Mandiri pada level tertinggi di atas rata-rata CASA secara historical, yakni sebesar 74 persen secara bank only dan 70 persen secara konsolidasi,” tuturnya.

Lebih lanjut sisi laba rugi sepanjang tahun 2021, tercatat pendapatan bunga bersih tumbuh 16,9 persen (yoy), didukung beban bunga yang turun sebesar 25,4 persen. Penuruna tersebut seiring dengan pemurunan dari Cost of Fund (CoF) karena pertumbuhan CASA serta penurunan porsi deposito special rate.

Pendapatan non bunga juga tumbuh 9 persen (yoy) atau mencapai Rp32,3 triliun, sehingga total pemdapatan operasional mencapai Rp107,1 triliun atau tumbuh 14,4 persen (yoy). Pertumbuhan pendapatan tersebut, kata Sigit, melampaui pertumbuhan biaya operasional yang naik sebesar 10,3 persen.

“Sehingga gross ratio terjaga positif, ini menunjukkan efisiensi yang sangat baik,” ujarnya.

Ia menambahkan kinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi Mandiri Capital Indonesia sebagai anak perusahaan. Secara gabungan laba perusahaan anak berkontribusi sebesar Rp3,2 triliun di 2021 atau 11,4 persen total laba konsolidasi Bank Mandiri.

Meskipun, laba perusahaan anak mengalami kontraksi 16,7 persen (yoy). Sigit menjelaskan hal ini disebabkan adanya keuntungan yang dibukukan oleh Mandiri Capital Indonesia di tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun karena kenaikan valuasi Link Aja.

“Apabila gain tahun 2020 dikecualikan, maka laba bersih perusahaan anak akan tumbuh sebesar 27,7 persen (yoy),” ucapnya.

Adapun total aset yang dimiliki Bank Mandiri mencapai Rp1.726 triliun atau tumbuh sebesar 11,9 persen (year on year/yoy). Sektor kredit juga tercatat menjadi Rp1.050 triliun atau tumbuh 8,9 persen (yoy).[]