
AKURAT.CO Nilai impor Indonesia bulan Februari 2023 tercatat sebesar USD15,92 miliar, melemah sebesar 13,68 persen dibanding bulan Januari 2023 (mom) dan turun 4,32 persen dibandingkan bulan Februari 2022 (yoy).
“Melemahnya kinerja impor Indonesia pada Februari 2023 didorong oleh baik penurunan impor migas sebesar 17,19 persen MoM dan penurunan impor nonmigas sebesar 13,03 persen mom,” jelas Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas, dikutip Jumat (17/3/2023).
Ditinjau dari golongan penggunaan barang, penurunan impor Indonesia Februari ini terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Pada Februari 2023, impor barang kosumsi turun sebesar 14,54 persen, bahan baku/penolong turun 15,09 persen, dan barang modal turun 6,64 persen (mom).
baca juga:
Penurunan impor ini perlu dicermati lebih lanjut antara lain kaitannya dengan adanya pelemahan aktivitas manufaktur Indonesia yang tercermin dari turunnya Purchasing Managers’ Index (PMI) Pada Januari 2023 berada pada angka 51,3; sedangkan pada Februari 2023 menjadi 51,2.
Beberapa produk utama impor nonmigas yang mengalami penurunan terdalam pada Februari 2023 ini, antara lain filamen buatan (HS 54) turun 42,03 persen; biji dan buah mengandung minyak (HS 12) turun 30,03 persen; pupuk (HS 31) turun 28,65 persen; bahan bakar mineral (HS 27) turun 25,69 persen; serta bahan kimia anorganik (HS 28) turun 24,65 persen mom.
Berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 46,95 persen dari total impor nonmigas bulan Februari 2023.
Negara asal impor dengan penurunan impor nonmigas terbesar pada Februari 2023 adalah Prancis yang turun 41,86 persen; diikuti Jerman turun 39,99 persen; Argentina turun 36,19 persen; Rusia turun 32,60 persen; dan Belanda turun 25,70 persen (mom).
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, secara kumulatif total impor periode Januari-Februari 2023 mencapai USD 34,36 miliar atau turun 1,40 persen dibandingkan Januari-Februari 2022 (yoy). Penurunan impor tersebut dipicu oleh menurunnya impor migas sebesar 2,25 persen sementara impor nonmigas naik sebesar 3,53 persen (yoy). []