
AKURAT.CO Abu Nawas bukan hanya dikenal sebagai sosok yang cerdas dan digemari banyak orang, tetapi dibalik itu semua, ternyata ia merupakan seorang yang gemar memelihara binatang. Di pekarangan rumahnya, terdapat beberapa jenis binatang, mulai dari burung, keledai, ayam dan juga unta.
Diketahui, salah satu hewan yang senantiasa setia menemani Abu Nawas ialah keledai. Bahkan di saat-saat genting menghadapi Baginda Raja Harun Ar-Rasyid, keledai tersebut dimanfaatkan Abu Nawas sebagai solusi.
Dilansir dari laman NU Online, dikisahkan ketika Abu Nawas diusir keluar kampung karena menurut penasihat Raja, Abu Nawas akan mendatangkan musibah. Hal itu disadarkan atas mimpi Baginda Raja Harun Ar-Rasyid yang diputuskan oleh penasihatnya.
baca juga:
Saat itu, salah satu hukuman Abu Nawas adalah dilarang kembali ke kampung dengan menaiki keledai. Namun jika melanggar, maka Abu Nawas akan mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.
Namun sungguh ajaib, beberapa saat setelah itu, masyarakat gembira Abu Nawas telah kembali ke kampung. Begitu juga dengan Baginda Raja Harun Ar-Rasyid dan beberapa punggawa istana. Tetapi mereka bersuka ria karena orang-orang istana akan menghukum Abu Nawas.
Akan tetapi, kegembiraan orang-orang istana buyar, dikarenakan Abu Nawas kembali ke kampung dengan tidak menaiki keledai. Abu Nawas datanya dengan bergelantungan di bawa perut keledai sehingga tidak bisa dikatakan menaiki keledai. Dengan begitu, Abu Nawas selamat dari hukuman sang Raja.
Akan tetapi, disamping itu semua, ada kalanya Abu Nawas juga kesal dengan keledainya. Seperti pada suatu hari, Abu Nawas memukuli keledainya di tempat terpencil.
Namun apa yang dilakukan Abu Nawas tersebut ternyata dilihat oleh seorang pria. Pria tersebut lalu bertanya kepada Abu Nawas:
"Mengapa anda memukuli binatang yang lemah?" tanya pria itu kepada Abu Nawas penasaran.
"Maaf, apakah dia anggota keluarga Anda?" seloroh Abu Nawas dengan santainya.
Abu Nawas merupakan orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 Masehi di Ahwaz. Ketika memasuki masa remaja, Abu Nawas banyak belajar ilmu agama, bahasa Arab serta bersahabat dengan orang Badui padang pasir. []