Edo Kondologit dan Indro Warkop Menentang Keras Perang Antar Suku

Budayawan Papua Edo Kondologit bersama komedian senior Indro dan para pemain film Warkop Reborn Aliando Syarief, Randy Danista dan Adipati Dolken saat ditemui di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (26/8). | AKURAT.CO/Herwanto
AKURAT.CO, Budayawan dan penyanyi Papua, Edo Kondologit bersama komedian senior Indro dan para pemain film Warkop Reborn Aliando Syarief, Randy Danista dan Adipati Dolken turut prihatin atas kejadian yang terjadi di Manokwari, Papua Barat.
Edo mengatakan dirinya mewakili masyarakat Papua mengucapkan terimakasih kepada Indro dan para pemain Warkop Reborn yang sangat peduli dengan kejadian tersebut.
"Saya pertama-tama secara pribadi menyampaikan terimakasih mewakili masyarakat Papua. Saya jujur sedih sekali saya itu kecil di Sorong," ujar Edo saat ditemui di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (26/8).
baca juga:
Menurut Edo, bangsa Indonesia tak hanya untuk satu agama, satu suku, satu ras. Tapi untuk beragam agama, suku dan ras lainnya.
Disamping itu perpecahan antara suku yang terjadi di Indonesia akibat ulah oknum yang memprovokasi jangan sampai membuat larut dalam kebencian. Dirinya sependapat dengan Indro, bahwa perang antar suku yang terjadi harus dihadapi dengan realistis. Salah satunya dengan cara komunikasi dan demokrasi.
"Ketika kita mendirikan bangsa ini kan Bung Karno mengatakan kita mendirikan bukan hanya untuk satu agama, satu suku, satu ras. Tapi untuk beragam agama, suku dan ras," ungkapnya.
"Saudara saya ada yang di Jawa, Kalimantan dan banyak. Saya mementang keras perang antar suku. Benar kata mas Indro, warkop itu budaya untuk silaturahmi. Ketika ada masalah kita duduk ngobrol dan kita sepakatin bersama, kita musyawarahkan," imbuhnya.
Edo menjelaskan perbedaan suku yang ada di Indonesia merupakan kekuatan tersendiri bagi Indonesia. Edo belajar dari masa lalu bangsa ini akan lebih kuat jika saling menghormati keberagaman antar suku.
"Kita kembali ke leluhur bangsa kita. Peristiwa kemarin kita jadikan pelajaran untuk kembali ke bangsa kita. Kita dari beragam suku dan agama kita mudah di pecah. Kalau dasarnya tidak kuat. Saling menghormati keberagaman," jelasnya.
Tidak hanya itu Edo menghimbau masyarakat Papua yang berada jauh dari kampung halaman, jangan mudah terprovokasi. Khususnya bagi yang saat ini sedang mencari di pulau Jawa tetap fokus mengejar ilmu agar kelak mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kampung halaman 'Papua tercinta'.
"Saudara saya, jangan terprovokaai, tetap tenang. Untuk yang sedang kuliah, belajar yang benar, cari ilmu yang tekun ketika sudah selesai bisa bangun Papua. Untuk yang di Papua tetap tenang jangan emosional," pungkasnya.[]