
AKURAT.CO Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru terdeteksi selama 5.400 detik atau 1,5 jam akibat hujan deras yang mengguyur kawasan puncak gunung pada Selasa (7/2/2023).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian, melalui laporan tertulis menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada periode 7 Februari 2023 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan adanya gempa getaran banjir.
"Terjadi dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15-20 milimeter dan lama gempa 4920 sampai 5400 detik," katanya.
baca juga:
Selain getaran banjir lahar dingin, juga tercatat 18 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 20-22 milimeter dan lama gempa 70-130 detik, kemudian tiga kali harmonik dengan amplitudo 7-10 milimeter dan lama gempa 85-310 detik serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 25 milimeter.
"Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati, cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan barat," tutur Mukdas.
Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang itu masih pada Level III atau berstatus Siaga, sehingga masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Joko Sambang, mengatakan, pihaknya rutin mendapatkan laporan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.
"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak," ujarnya.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ujar Joko.
Selain itu, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," demikian Joko.