Lifestyle

Gerbang Neraka di Turkmenistan Bakal Ditutup, Yuk Ketahui Sejarahnya

Gerbang Neraka di Turkmenistan Bakal Ditutup, Yuk Ketahui Sejarahnya
Gerbang Neraka di Turkmenistan (UNSPLASH/Snowscat)

AKURAT.CO Di gurun Karakum yang panas dan luas di Turkmenistan, dekat desa Darvaza yang berpenduduk 350 orang, terdapat lubang selebar 230 kaki yang telah terbakar selama lebih dari 50 tahun. Meskipun secara teknis disebut kawah Darvaza, penduduk setempat mengenal kawah itu sebagai "Gerbang Neraka." Cahayanya yang berapi-api dapat dilihat dari jarak bermil-mil. 

Meski dikenal sebagai destinasi wisata unik, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov dilaporkan telah memerintahkan untuk menutup situs tersebut. Berdymukhamedov menjelaskan bahwa Gerbang Neraka ini memiliki banyak efek negatif, diantaranya risiko kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitar kawah, pemborosan sumber daya gas alam yang berharga, dan kerusakan lingkungan. Adapun gas alam adalah salah satu sumber pendapatan utama negara Asia Tengah.

Gerbang Neraka di Turkmenistan UNSPLASH/Snowscat

Polemik tentang Gerbang Neraka ini sebenarnya sudah terjadi pada tahun 2010. Kala itu Berdimuhamedow sempat mengunjungi kawah tersebut dan mengatakan bahwa itu harus ditutup. Namun, pada 2013 Berdymukhamedov justru menjadikan kawah tersebut sebagai cagar alam.  Saat ini, tidak ada batas waktu yang diketahui untuk menutup atau memadamkan api di Kawah Darvaza ini. 

baca juga:

Gerbang Neraka di Turkmenistan FLICKR/flydime

Sebagaimana diketahui, pada 1950-an dan 60-an, Soviet memulai eksplorasi gas yang serius di Turkmenistan. Rig pengeboran gas Soviet secara tidak sengaja menabrak gua gas alam bawah tanah yang besar pada awal tahun 1971.  Kejadian ini menyebabkan tanah runtuh dan seluruh rig pengeboran jatuh menciptakan kawah raksasa. 

Pada awalnya, kawah tersebut dibiarkan hingga kurang lebih setahun, hingga akhirnya muncul korban. Ya, seorang penggembala setempat tidur di dekat kawah dan tidak menyadarinya mengeluarkan banyak gas. Bukan hanya itu saja, kebocoran gas ini dinilai sangat berpotensi untuk merusak lingkungan.

Menyadari gas tersebut sudah bocor di tingkat yang mengkhawatirkan,  Soviet memutuskan untuk membakar lubang itu. Mereka menyangka bahwa kawah akan terbakar selama maksimal sembilan bulan. 

Gerbang Neraka di Turkmenistan UNSPLASH/Ybrayym Esenov

Mereka tidak menyadari pada saat itu seberapa besar cadangan gas yang ada di bawah kawah tersebut. Hingga kini pun api di kawah itu terus menyala, dan tidak diketahui sampai kapan akan bertahan. 

Terlepas dari sejarahnya yang kurang menyenangkan, orang-orang masih melakukan perjalanan ke padang pasir untuk menyaksikan api-api itu secara langsung. Bahkan gurun di dekatnya telah menjadi tempat populer untuk berkemah di alam liar.

Kawan Akurat, apakah kamu setuju situs Gerbang Neraka ditutup?