Lifestyle

Kenali 10 Gejala ADHD Pada Anak, Orang Tua Harus Tahu!

Kenali 10 Gejala ADHD Pada Anak, Orang Tua Harus Tahu!
Ilustrasi anak dengan gejala ADHD (pixabay)

AKURAT.COAttention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang menyerang anak-anak dan bisa berlanjut sampai dewasa. Gangguan ini mengakibatkan anak bisa menjadi hiperaktif, kurang fokus, dan impulsif. Gejala-gejala ini nantinya dapat memengaruhi proses belajar anak dan cara bersosialisasinya.

Anak-anak dengan gejala ADHD juga mempunyai masalah dengan rasa percaya diri dan belajar di sekolah. Gejala ADHD dimulai sebelum anak berusia 12 tahun, dan pada beberapa anak, gejala tersebut bisa terlihat sejak usia 3 tahun. Sayangnya, gejala ADHD bervariasi pada setiap anak dan terkadang sulit dikenali.

Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, orang tua disarankan untuk segera konsultasi ke dokter anak agar mendapatkan hasil yang sesuai. 

baca juga:

Ciri-ciri dan Gejala ADHD Pada Anak

Dirangkum dari beberapa sumber, Rabu (8/2/2023) berikut beberapa ciri-ciri dan gejala anak dengan gejala ADHD yang harus diketahui orang tua.

1. Kesulitan untuk fokus

Anak ADHD memiliki ketidakmampuan untuk fokus pada satu aktivitas, kesulitan memberikan respon karena tidak fokus, atau kesulitan mengikuti instruksi dan memproses informasi.

2. Asik dengan dirinya sendiri

Anak dengan ADHD biasanya tidak mampu mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain. Mereka cenderung lebih fokus dengan dirinya sendiri dan tidak memedulikan orang lain. Misalnya, ketika disuruh menunggu giliran, anak ADHD cenderung tidak sabar dan bahkan bisa mengganggu orang lain.

3. Sulit mengendalikan emosi

Anak yang mengidap ADHD mungkin kesulitan mengendalikan emosinya. Mereka bisa meluapkan amarahnya di waktu yang tidak tepat.

4. Gelisah dan tidak tenang

Ada beberapa gejala atau perilaku yang bisa dilihat, seperti memiliki ketidakmampuan untuk duduk diam untuk kegiatan yang tenang seperti makan atau ketika orang tua membacakan buku. Anak dengan ADHD biasanya terus berbicara dan membuat kebisingan secara berlebihan, berlari dari mainan ke mainan, atau terus bergerak.

5. Melamun

Tidak semua anak yang mengidap ADHD selalu ribut dan berisik. Sebagian anak justru lebih pendiam dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Ia bisa saja lebih suka melamun dan mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya.

6. Pelupa

Anak pengidap ADHD cenderung pelupa dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dan sering kehilangan atau bahkan menghilangkan barangnya sendiri.

7. Sering melakukan kesalahan

ADHD dapat membuat sang anak sulit untuk mengikuti instruksi atau melaksanakan sebuah rencana pelaksanaan sebuah rencana. Hal ini kemudian dapat membuat anak ceroboh dan menyebabkan kesalahan. Namun, kesalahan yang dibuatnya bukan karena ia malas atau tidak cerdas, melainkan karena kondisi ADHD yang dimilikinya.

8. Sulit mengatur

Anak dengan ADHD cenderung sulit mengatur tugas dan aktivitasnya. Hal ini karena mereka merasa sulit untuk memprioritaskan pekerjaan rumah, proyek sekolah, dan tugas lainnya.

9. Suka menginterupsi

Perilaku berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan yang bukan bagian mereka.

10. Tidak mampu menyelesaikan suatu hal

Seorang anak dengan ADHD sering menunjukkan minatnya pada banyak hal yang berbeda, tetapi pada akhirnya mereka sulit atau tidak menyelesaikannya sama sekali. Misalnya, mereka bermain permainan menyusun atau melakukan pekerjaan rumah, ketika sedang mengerjakannya, sang anak bisa tiba-tiba beralih ke hal berikutnya yang menarik minat mereka sebelum menyelesaikan tugas sebelumnya.

Jika anak sudah menunjukkan beberapa gejala di atas, ada baiknya orang tua segera melakukan konsultasi dengan dokter, agar anak mendapatkan penanganan yang tepat.

Risiko Komplikasi ADHD Pada Anak

ADHD dapat berlangsung hingga anak beranjak dewasa, dan dalam perkembangannya dapat membawa pada komplikasi lain, seperti:

  • Tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial.
  • Tidak hati-hati sehingga bisa lebih sering mengalami kecelakaan.
  • Cenderung memiliki harga diri yang buruk.
  • Berada pada peningkatan risiko penyalahgunaan alkohol dan narkoba dan perilaku nakal lainnya.

ADHD tidak menyebabkan masalah psikologis atau perkembangan lainnya. Namun, anak-anak pengidap ADHD cenderung memiliki kondisi seperti:

  • Oppositional Defiant Disorder (ODD), didefinisikan sebagai pola perilaku negatif, menantang dan bermusuhan terhadap figur otoritas.
  • Gangguan perilaku, seperti mencuri, berkelahi, merusak properti, menyakiti orang atau hewan.
  • Gangguan disregulasi, seperti kesulitan menoleransi frustasi.
  • Ketidakmampuan belajar, seperti masalah dengan membaca, menulis, memahami dan berkomunikasi.
  • Gangguan kecemasan, seperti kekhawatiran yang berlebihan, ini juga termasuk gangguan obsesif kompulsif (OCD).
  • Gangguan mood, seperti depresi, gangguan bipolar.
  • Gangguan spektrum autisme.