
AKURAT.CO Ledakan besar bertubi-tubi mengguncang area pangkalan udara militer Rusia di semenanjung Krimea, Ukraina, pada Selasa (9/8). Akibatnya, 1 orang tewas dan beberapa lainnya terluka.
Dilansir dari CNN, rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan kepulan besar asap membubung ke udara. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, ledakan itu disebabkan oleh amunisi penerbangan yang diledakkan.
"Sekitar pukul 15.20, beberapa amunisi penerbangan diledakkan di wilayah lapangan terbang 'Saki', dekat pemukiman Novofedorivka," bunyi pernyataan kementerian tersebut yang diwartakan oleh media pemerintah Rusia, RIA Novosti.
baca juga:
Sebelumnya di hari yang sama, Menteri Kesehatan Republik Krimea Konstantin Skorupsky mengatakan 5 orang terluka setelah ledakan tersebut. Namun, tak jelas apakah korban yang tewas termasuk di antara mereka yang sebelumnya dilaporkan terluka.
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap Krimea sebagai bagian dari wilayahnya. Namun, Kyiv dan sekutunya tak mengakui aneksasi itu dan menganggap semenanjung tersebut sebagai wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Penasihat Kepala Wilayah Krimea Oleg Kryuchkov membenarkan terjadinya beberapa ledakan di dekat desa Novofedorivka. Menurut pernyataan Kryuchkov di Telegram, sekitar 30 orang yang tinggal di dekatnya telah dievakuasi dari rumah mereka setelah ledakan. Garis pertahanan udara pun telah dipasang di sekeliling lapangan terbang.
"Saya pergi ke lokasi kejadian di desa Novofedorivka, distrik Saki. Situasinya sedang diklarifikasi," ungkap Kepala Republik Krimea Sergey Aksenov.
Ia mengatakan ada 'penyebaran pecahan' di tempat kejadian. Awak darurat pun sedang bekerja di lokasi.
"Protokol diberlakukan guna memasang garis pembatas di zona 5 km: pagar, awak polisi lalu lintas, dan patroli jalan kaku untuk mencegah cedera pada penduduk setempat," tambahnya.
Sementara itu, tak ada kabar dari pihak Ukraina terkait kemungkinan mereka menyerang daerah itu. Ukraina diketahui tak menyerang wilayah Krimea sejak invasi Rusia dimulai. []