Hati-hati, Lipstik Tester Bisa Tularkan Herpes

Ilustrasi lipstik tester | Unsplash.com
AKURAT.CO, Mencoba lipstick tester merupakan hal yang lumrah dilakukan sebagian besar wanita saat hendak membeli perlengkapan make up. Namun tahukah kamu, ada bahaya virus herpes yang mengintai pada lipstick tester.
Beberapa tahun lalu, sempat ramai kabar seorang perempuan asal California, Amerika Serikat, Elena Davoyan, menggugat salah satu toko kosmetik. Dia didiagnosis terkena herpes oral setelah kunjungannya ke toko tersebut dan memakai lipstick tester pada 2017 silam.
AkuratTren melansir laman The Conversation, dosen Ilmu Biomedis di Aston University, Amreen Bashir, menjelaskan, virus herpes bisa menimbulkan lepuhan pada bibir sekitar mulut. Kondisi ini bisa bertahan hingga 10 hari.
baca juga:
Make up, termasuk lipstik yang menyentuh area ini bisa menjadi media penularan virus pada orang lain dengan cepat.
“Beruntung, virus penyebab herpes itu rapuh dan biasanya hanya bisa bertahan di luar tubuh selama 10 detik. Tetapi, itu bisa bertahan lebih lama di kondisi lingkungan hangat dan lembap seperti pada keringat. Itu juga bisa bertahan sekitar 1—2 jam di plastik atau air. Jadi, ada banyak cara virus bisa menyebar,” jelas Bashir.
Tapi perlu kamu ketahui, lipstik bukan satu-satunya media yang bisa menularkan herpes.
Penyakit ini juga bisa menular akibat kontak kulit dengan kulit, misalnya berciuman. Selain itu, karena termasuk salah satu penyakit menular seksual, herpes juga bisa menular lewat hubungan seks.
Bahkan menurut Bashir, herpes juga bisa menular dari orang yang terinfeksi lewat handuk, cangkir dan alat makan yang digunakan bersama-sama.
Kasus menularnya herpes ini menjadi peringatan untuk semua orang. Bashir mengatakan, make up selain lipstik pun berpotensi menularkan herpes, seperti maskara dan eteliner.
Studi menunjukkan, sebanyak 43 persen eyeliner dan maskara tester terkontaminasi bakteri atau virus. Saat digunakan, dapat menimbulkan gejala infeksi seperti mata berubah warna menjadi merah muda, kemerahan, bahkan lebih parah adalah kebutaan.
“Semua cerita menakutkan ini memberikan pesan, jauhkan diri dari berbagi produk make up dengan teman apalagi di toko kosmetik. Anda tak tahu infeksi apa yang kemungkinan dibawa orang-orang di kulit mereka,” katanya.[]