Jangan Mudah Stres Biar Tak Kena Penyakit Jantung

dr. Anton Sutandar, Sp.JP-K | AKURAT. CO/ Winnie Fatmawati
AKURAT.CO, Tidak sedikit yang masih heran atau bingung pada orang-orang yang sudah rajin olahraga tapi tetap terserang penyakit jantung. Mereka juga sudah menjauhi gula, garam, lemak, tapi masih juga terkena penyakit jantung.
Terkait hal tersebut, dr. Anton Sutandar, Sp.JP-K, mengingatkan bahwa faktor pencetus penyakit jantung bukan hanya satu atau dua kebiasaan buruk saja yang kamu lakukan.
Kadar kolestrol yang tinggi menjadi faktor utama kamu dapat memiliki penyakit jantung koroner, dan yang kedua adalah rokok. Jika kamu tidak merokok, jangan lupa bahwa kamu bisa menjadi perokok pasif, akibat orang disekitarmu yang merokok.
baca juga:
Garisbawahi juga bahwa stres juga menjadi salah satu pencetus seseorang memiliki penyakit jantung, karena stres adalah suatu hal yang tak bisa dihindari kedatangannya.
"Pada dasarnya, stres karena apapun itu akan membuat kita menua lebih cepat, termasuk pada kondisi jantung kita," katanya kepada AkuratHealth, di Siloam Hospital, Kebub Jeruk, Jakarta Barat, Senin, (30/9).
"Hati yang sukacita dan gembira adalah obat, itu memang betul. Stres membuat hormon-hormon tidak baik kita lebih muncul. Hormon ini membuat kita berisiko untuk terkena pra diabetes dan tekanan darah tinggi juga," lanjutnya.
Sebagai faktor risiko, Interheart Study mengklaim bahwa stres menduduki nomor tiga mempengaruhi jantung. Jadi, faktor stres berkontribusi cukup besar untuk seseorang mengalami penyakit jantung.
Peringkat selanjutnya sebagai faktor risiko terjadinya penyakit jantung diduduki oleh pra diabetes militus dan diabetes militus. Selanjutnya ada hipertensi, kurang aktifitas fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayur, faktor keturunan, dan konsumsi alkohol.[]