Tak Lebih Baik dari Rokok, Begini Penjelasan Dirjen P2P Kemenkes RI tentang Vape

Dr. Anung Sugiantono, M.Kes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementrian Kesehatan RI | AKURAT. CO/ Winnie Fatmawati
AKURAT.CO, Tren vape atau rokok elektrik saat ini semakin merajalela. Hal ini sejalan juga dengan maraknya informasi bahwa vape lebih sehat atau tidak lebih membahayakan dari rokok manual.
Mengenai hal tersebut dr. Anung Sugihantono, M.Kes, sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, memberi tanggapann.
"Yang gadang-gadang vape lebih baik ya salah. Vape itu risikonya lebih banyak, karena itu bahan kimia jadi zat-zat karsinogenik, zat yang merugikan tubuh lain justru lebih banyak," katanya kepada AkuratHealth di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
baca juga:
Dokter Anung juga mengingatkan aspek keamanan lain dari perilaku vape yang harus kamu ingat. Misalnya, perilaku vape yang menggunakannya saling sharing, bukan menghisap hanya miliknya. Hal tersebut tentu membahayakan, karena meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit dari mulut ke mulut.
"Kalau ada yang bilang sehat, karena gak ada asap, itu semua perlu diuji dulu, kita gak bisa klaim hanya gak ada asapnya, zat kimianya yang mana yang gak ada, itu harus diuji," tegasnya.
Dan, for your information, lembaga kesehatan dunia (WHO) sudah jelas mengeluarkan statement bahwa vape lebih beracun dari roko manual. Jadi, meninggalkan rokok bukan berarti beralih ke vape. Mau sehat? Hindari keduanya. []