Wujudkan Indonesia Bebas Gigi Berlubang, Pepsodent Inisiasi Gerakan Indonesia Tersenyum

Konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional oleh Pepsodent di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, (7/9/2019). | AKURAT.CO/Abdul Haris
AKURAT.CO, Salah satu brand pasta gigi ternama di Indonesia, Pepsodent, berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan Kesehatan Gigi NasionaI (BKGN) untuk yang ke sepuluh kalinya.
Merayakan kesuksesan 10 tahun BKGN, Pepsodent menginisiasi gerakan 'Indonesia Tersenyum'.
Gerakan ini mengajak semua orang di Indonesia menjadi ”Pahlawan Senyum" guna mewujudkan Indonesia bebas gigi berlubang. Gigi berlubang sendiri menjadi sebuah permasalahan gigi yang paling banyak dialami oleh orang Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia dalam konferensi pers 'Bulan Kesehatan Gigi Nasional' yang dihadiri AkuratHealth di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, (7/9).
"Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Buktinya, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riseksdas) 2018 menunjukkan bahwa 88,8% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang," ungkapnya.
Parahnya, dari jumlah penderita gigi berlubang yang diungkapkan diatas, sebagian besarnya adalah anak-anak.
"Bahkan permasalahan ini juga dialami oleh 92,6 % anak Indonesia berumur 5 tahun. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat memengaruhi kondisi dan struktur gigi permanen di masa mendatang," tambahnya.
Melihat masih dibutuhkannya edukasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara konsisten, gelaran BKGN pun rutin diadakan setiap tahunnya.
"Di BKGN tahun ini kita memulai gerakan 'Indonesia Tersenyum’ untuk membebaskan senyum keluarga Indonesia dari gigi berlubang. Dalam gerakan ini, tentunya kami merangkul kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia,” tutup drg. Mirah.[]