Anemia, Apakah Cukup Makan Bayam dan Daging Merah?

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), |
AKURAT.CO, Penting diketahui, memastikan asupan zat besi tercukupi merupakan hal yang sangat penting. Karena, ada banyak manfaat dari zat besi bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Zat besi juga memiliki peran dalam perkembangan fungsi normal sel-sel tubuh, serta pembentukan hormon, jaringan ikat dan sebagainya.
Namun pada kenyataanya, walaupun perannya penting, beberapa data menunjukan prevalensi defisiensi zat besi di Indonesia masih tinggi. Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), mengatakan, kurangnya zat besi sendiri disebabkan beberapa faktor. Seperti misalnya, kurang konsumsi asupan yang mengandung zat besi, pengeluaran zat besi yang berlebih, dan tubuh tidak bekerja dengan baik dalam menyerap zat besi.
Ketika kekurangan zat besi sudah terjadi lalu disusul anemia, deretan list makanan atau minuman super muncul sebagai solusi. Yang menjadi pertanyaan terbesar adalah apakah benar bahwa dengan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut bisa menangani kekurangan zat besi dalam tubuh?
baca juga:
"Memang ada beberapa asupan yang mengandung tinggi zat besi, tapi berapa banyak misalnya daging merah yang harus dikonsumsi sampai bisa memenuhi zat gizi tubuh, yang apabila kalau kondisinya sudah anemia, tentunya akan membutuhkan zat besi yang lebih banyak lagi," katanya kepada AkuratHealth, di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu, (3/8).
"Jadi, bayam memang mengandung zat besi. Tapi harus makan berapa banyak ikat? Yang paling banyak itu ada di daging merah, tapi kurang lebih makan daging setengah kilo baru bisa memenuhi kebutuhan seseorang. Bayangkan sebanyak apa? Maka dari itu, jika sudah terjadi zat besi kurang, tidak cukup dengan asupan saja untuk memenuhinya, tapi butuh tambahan suplementasi zat besi," jelasnya.
Maka dirinya menghimbau, konsumsi suplementasi dengan tujuan pencegahan, dapat minun sehari satu kali. Untuk proses membantu pengobatan, biasanya dosisinya tiga kali sehari dengan ukuran sesuai kebutuhan.
"Kalau sudah pasti normal, tidak harus konsumsi suplement. Tapi kalau memiliki risiko, misal menstruasi darahnya berlebihan dan sebagainya, bisa berikan suplemen untuk upaya pencegahan sebelum terjadinya anemia. Kalau yang positif anemia, sangat dianjurkan untuk komsumsi suplemen agar pemenuhan kebutuhannya segera tercukupi," ujarnya.
"Jadi, konsumsi makanan yang benar, boleh yang remaja, yang biasanya mikirin body image, tapi tetap ya sangat penting untuk tetap kecukupan mikronutrien, salah satunya zat besi. Ini investasi jangka panjang. Konsumsi protein sesuai kebutuhan, itu sangat penting. Boleh daging, boleh telur. Pokoknya harus ada sumber protein setiap kali makan untuk pencegahan, bukan sehari sekali, dan sebagainya," tutupnya.[]