Apa Jadinya Anak Tak Habiskan Obat Antibiotik Sesuai Resep Dokter?

Talkshow Parenting 101 Cara Perawatan Bayi di Gramedia Central Park Mall, Jakarta Barat, Sabtu (9/3/2019). | AKURAT.CO/Abdul Haris
AKURAT.CO, Ketika seseorang terserang penyakit yang disebabkan infeksi bakteri, biasanya dokter memberikan obat antibiotik untuk menyembuhkannya. Hal ini berlaku bagi siapapun, termasuk anak-anak, selagi itu memang perlu diberikan.
Resep antibiotik sendiri seringkali harus dihabiskan, sebagaimana perintah dokter pada keterangan pembungkus obat. Karena, tidak menghabiskan obat antibiotik ternyata akan memberikan efek buruk yang panjang.
Hal itu disampaikan dr. Reisa Broto Asmoro dalam talkshow Parenting 101 Perawatan Bayi di Central Park Mall, Jakarta Barat, Sabtu, (9/3).
baca juga:
"Kalau dapat resep obat antibiotik, dokter tulis habiskan, ya berarti penggunaan antibiotik benar-benar harus sampai habis. Dihabiskan obatnya. Jangan nggak, khususnya orangtua yang memberikan obat antibiotik dari dokter ke anaknya waktu sakit," jelasnya.
Tidak menghabiskan antibiotik sesuai disarankan memberikan dampak kekebalan pada bakteri.
"Karena kalau misalnya obatnya diminum gak sampai habis karena nganggep si anak udah sembuh jadinya obatnya di-stop, itu nanti suatu saat bisa buat tubuh anak resistent. Kumannya belum mati bener karena antibiotiknya tidak dihabiskan. Waktu kena penyakit yang sama, dikasih obat antibiotik yang sama, kumannya akan kebal, gak akan mati lagi. Penggunaannya harus tepat," tambahnya.
dr. Reisa menyarankan kepada para orangtua untuk tidak percaya dengan hal-hal tidak benar terkait antibiotik pada anak.
"Jadi orangtua jangan anti sama antibiotik, harus tahu penggunaan antibiotik itu tidak merusak tubuh anaknya, tidak merusak tubuh siapapun tapi bisa menyelamatkan tubuh," tutupnya.[]