Duh! Orangtua di Kupang Tolak Imunisasi MR

Vaksin MR untuk anak-anak di NTT | ISTIMEWA
AKURAT.CO, Pelaksanaan program imunisasi measles dan rubela (MR) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih diwarnai adanya penolakan orangtua siswa yang keberatan anaknya divaksin.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih di Kupang, Minggu, (30/9), mengatakan, pelaksanaan program imunisasi MR di ibu kota provinsi NTT itu belum mencapai target sasaran karena masih banyak penolakan yang dilakukan orangtua siswa yang keberatan anaknya diimunisasi MR.
baca juga:
"Ada orangtua siswa yang menolak anaknya diimunisasi campak dan rubela karena mengangap vaksinnya tidak halal, sekalipun sudah ada fatwa dari MUI, namun tetap ada penolakan di lapangan," kata Sri.
Menurut dia, beberapa lembaga pendidikan dibawah asuhan lembaga pendidikan Islam mendukung program vaksin masal campak dan rubela, namun orangtua siswa yang menolak anak-anaknya divaksikan karena meragukan kualitas vaksin campak dan rubela, kendati sudah ada fatwa dari MUI yang membolehkan dilakukan imunisasi MR ini.
"Salah satu lembaga pendidikan di Kelurahan Namosain memiliki 300 orang siswa, namun yang mengikuti MR hanya 30 anak. Sedangkan lainnya tidak diimunisasi karena orangtuanya menolak," ujar Sri.
Sri mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Kupang telah bekerjasama dengan MUI setempat serta Kantor Kementerian Agama untuk membantu memberikan keyakinan pada orangtua siswa agar membolehkan anaknya divaksin.
"Kehadiran MUI Kota Kupang sangat penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat dan orangtua agar tidak ragu lagi anaknya divaksin campak dan rubela sehingga anak-anak mereka terbebas dari penyakit campak dan rubela karena vaksin yang digunakan sangat aman," tegas Sr.
Menurut dia, adanya penolakan pemberian vaksin menjadi salah satu kendala dihadapi Dinas Kesehatan di Kupang, sehingga capaian sasaran pemberian imunisasi masal vaksin MR belum tercapai.
Ia mengatakan, pelaksanaan imunusasi MR di Kota Kupang telah mencapai 90 persen atau 94.319 anak dari 104.791 sasaran pada program imunisal masal MR priode Agustus hingga September 2018.[]