Pojok Baca Digital Kini Sudah Dimiliki Kabupaten Dairi

Kepala Perpustakaan Nasional menyerahkan satu unit Mobil Perpustakaan Keliling dan meresmikan Pojok Baca Digital (Pocadi) untuk kabupaten Dairi, Sumut | Dok. Perpusnas
AKURAT.CO, Salah satu faktor kenapa Tiongkok dapat menjelma menjadi kekuatan ekonomi dunia adalah karena pola pendidikan mendukung perpustakaan. Kedua aspek tersebut menjadi perhatian pemerintah Tiongkok sehingga banyak mengalami percepatan di berbagai bidang akibat kemampuan literasi masyarakatnya. Hal kebalikan justru terjadi di Indonesia dimana perpustakaan berusaha berlari sedangkan pendidikan cenderung stagnan.
"Harus ada upaya kolektif dalam peningkatan literasi. Kita meyakini perlu adanya keberdayaan bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Jika kesejahteraan terjadi maka akan lahir masyarakat yang berbudaya literasi sehingga sumber daya alam melalui potensi atau pemberdayaan yang dilakukan masyarakat dapat dikelola dengan baik," ujar anggota Komisi X DPR-RI, Djohar Arifin Husin, pada Sosialisasi Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Balai Budaya Kabupaten Dairi, Selasa, (23/2).
Cita-cita membangun sumber daya manusia (SDM) unggul sudah dari jauh-jauh hari digemakan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu. Pemkab Dairi ingin bangun budaya baca di wilayah yang memiliki luas tiga kali dari DKI Jakarta. Bupati meyakini bahwa pengetahuan didapatkan melalui budaya baca. Tanpa pengetahuan, manusia tidak tahu apa-apa. Oleh karena itu, potensi alam tidak sekedar dinikmati untuk kebutuhan lahiriah saja, tetapi bisa diolah untuk dijadikan lahan wirausaha, misalnya.
baca juga:
"Sektor kewirausahaan akan digenjot, maka itu buku-buku ilmu terapan bakal jauh lebih bermanfaat karena akan memicu perekonomian suatu desa/wilayah lebih berkembang. Kehadiran perpustakaan harus benar-benar bisa mensejahterakan masyarakat," imbuh Bupati Eddy.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional mengatakan paradigma perpustakaan sudah tidak di zaman abad ke-18 yang berkutat pada management collection. Perpustakaan di era 4.0 adalah pencipta peradaban. Rumah bagi para mahasiswa dan institusi literasi.
"Peningkatan indeks literasi masyarakat Kab. Dairi merupakan bagian integratif yang mendorong potensi alam penghasil kopi, pusat tenun ulos batak, pariwisata purba Danau Toba yang didukung masyarakat berpengetahuan.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Perpusnas menyerahkan satu unit Mobil Perpustakaan Keliling dan meresmikan Pojok Baca Digital (Pocadi). Pocadi adalah sebuah konsep tempat membaca yang memberikan layanan perpustakaan dengan menyediakan layanan digital (e-book) dan layanan buku tercetak.
Pocadi merupakan program perpustakaan nasional yang ada mulai tahun 2020 yang merupakan layanan ekstensi perpustakaan yang tempatkan pada titik keramaian atau kumpul masyarakat (bukan perpustakaan) guna meningkatkan budaya baca dan senantiasa mencerdaskan anak bangsa, Pocadi memuat koleksi 300 eksemplar buku bacaan, tiga unit komputer dan tablet, serta seperangkat kursi/sofa untuk baca.
"Sejak diluncurkan pada 2020, sebanyak 90 titik Pocadi didirikan di 28 provinsi dan 83 kabupaten/kota," tambah Syarif Bando.
Dalam kesempatan tersebut, Perpusnas juga menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi, yakni Sekolah Tinggi Agama Islam Al Ikhlas Dairi, Sekolah Tinggi Teologi Oikumene Injili Sidikalang, Perpustakaan Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP, dan Institut Teknologi Del. Nota kesepahaman dijalin untuk meningkatkan hubungan kelembagaan di bidang pelayanan, pengembangan, dan pembinaan perpustakaan serta peningkatan kegemaran membaca dan indeks literasi.[]