Jika Pasangannya Orgasme, Pria Ternyata Merasa Lebih Maskulin

Ilustrasi pasangan berhubungan seks | Freepik.com
AKURAT.CO, Masalah orgasme selalu menjadi perhatian utama dalam setiap pasangan yang berhubungan seks. Bukan hanya bagaimana mencapai orgasme bagi diri mereka sendiri, namun juga bagi pasangannyya.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa umumnya laki-laki lah yang mencapai orgasme duluan. Sementara perempuan cenderung lebih lama mencapainya. Bagi laki-laki, membuat pasangan mereka orgasme mempunyai kebanggaan tersendiri. Bahkan mereka menganggap dirinya lebih maskulin jika bisa membuat pasangannya itu orgasme.
Masalah orgamse perempuan baru-baru ini menjadi fokus penelitian ilmiah dan temuannya bukanlah berita bagus bagi kaum hawa tersebut. Journal of Sex Research menyebutkan hasil penelitian tentang reaksi pria dalam membuat orgasme pasangan mereka. Para peneliti yang diantara Sara Chadwick dan Sari van Anders, keduanya dari dari Universitas Michigan Inggris menyebut penelitian ini sebagai pencapaian pencapaian maskulinitas bagi pria.
baca juga:
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas 810 responden merasa lebih maskulin dan memiliki harga diri yang lebih tinggi saat mereka membayangkan seorang wanita orgasme ketika berhubungan seks dengan mereka.
"Hasil ini menunjukkan bahwa orgasme wanita berfungsi - setidaknya sebagian - sebagai pencapaian maskulinitas untuk pria,” tulis para peneliti.
Namun penelitian ini juga memberi kesimpulan yang kurang membahagiakan perempuan. Yaitu disebutkan bahwa perempuan seperti hanya menerima dan pasif dalam berhubungan seksual. Memang tidak semuanya, karena hal ini terkait dengan budaya yang dipegang oleh setiap orang. Namun pada umumnya, perempuan lebih pasif.
Kaum perempuan berusaha berpose atau layaknya sedang orgamse padahal tidak sedang mereka rasakan. Hal ini menopang rasa maskulinitas kaum pria.[]