Dokter: Stres Dapat Memicu Alergi Kulit

Ilustrasi alergi | BOLDSKY.COM
AKURAT.CO, Apakah Anda merasakan alergi kulit yang sebelumnya tidak pernah atau jarang muncul saat sudah lama berkegiatan di rumah saja?
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Raendi Rayendra mengatakan, stres adalah salah satu faktor utama pemicu timbulnya alergi kulit.
"Disebut sebagai faktor utama karena menjadi faktor yang paling sering menjadi pencetus alergi,"kata Raendi di Jakarta, Sabtu (23/01/2021).
baca juga:
Dia menjelaskan, stres dapat mengganggu beberapa hormon yang secara tidak langsung mengaktifkan reaksi alergi, terutama rasa gatal. Dia mencontohkan, rasa gatal atau alergi bisa muncul pada pelajar ketika stres menjelang ujian.
Dikutip dari Webmd, stres membuat tubuh memproduksi hormon seperti kortisol yang memerintahkan kelenjar kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Kulit berminyak lebih mudah berjerawat dan terkena masalah kulit lainnya.
Tak ada salahnya berkonsultasi kepada psikolog bila merasa tertekan, hal yang lazim terjadi di tengah situasi yang serba tidak pasti.
Gatal juga bisa disebabkan karena kulit kering akibat terlalu lama berada di ruangan berpendingin udara. Pelembap jadi benda wajib yang harus dipakai secara rutin demi menjaga kondisi kulit.
Menurut Raendi, kasus gangguan kulit meningkat selama pandemi karena pola hidup dan kebiasaan yang berubah.
"Contohnya, jam tidurnya berubah, awalnya yang cuci mukanya pagi bergeser ke siang, jadi bergeser polanya. Itu dari lifestyle. Tapi kemudian kita setiap hari menggunakan masker. Yang meningkat adalah kasus jerawat akibat masker."