Pemprov Babel Jadikan Kawasan Penangkaran Penyu Sebagai Wisata Edukasi

Puluhan ekor Tukik berusia dua minggu di pusat penangkaran Penyu yang dikelola Kelompok Konservasi Pantai Binasi dan diketuai Budi Sikumbang dilepaskan di pantai Binasi, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (19/1/2019).Budi dan kelompoknya telah belasan tahun bergerak melakukan penyelamatan penyu dan telurnya. Aksi penyelamatan Penyu dan telurnya dari perdagangan bebas kerap terjadi. Monitoring di musim bertelur di pantai juga terus dilakukan. Ribuan telur yang menetas menjadi Tukik telah diselamatkan dan kembali ke laut. | AKURAT.CO/Damai Mendrofa
AKURAT.CO, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan kawasan penangkaran penyu di Desa Guntung Kabupaten Bangka Tengah sebagai destinasi wisata edukasi. Hal ini guna meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.
"Kita segera bekerja sama dengan Pemkab Bangka Tengah untuk mengembangkan penangkaran penyu ini sebagai kawasan objek wisata," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau penangkaran penyu di Desa Guntung, Babel, Kamis, (21/1/2021).
Ia mengatakan, penangkaran penyu di Desa Guntung ini bisa digarap lebih serius. Bukan hanya sebagai tempat penangkaran, tetapi bisa dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi bagi anak-anak sekolah maupun masyarakat umum.
baca juga:
"Penangkaran Desa Guntung merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, karenanya pemprov segera melakukan kerja sama dengan pemkab untuk mengoptimalkan pengelolaannya," katanya.
Menurut dia, saat menjabat sebagai Wakil Bupati Bangka Tengah (2005-2006), dirinya pernah berhasil menangkarkan, lalu melepas tukik (anak penyu) ke laut lepas.
"Kini, tukik yang dilepaskannya telah menjadi penyu dewasa dan kembali ke tempat penangkaran, bahkan beberapa di antaranya berhasil bertelur dan siap ditangkarkan sebelum dilepas kembali ke laut," jelasnya.
Sementara itu, Teknisi Penangkaran Penyu Desa Guntung Dika mengatakan kunjungan gubernur kali ini untuk melihat sejumlah fasilitas penangkaran, antara lain sarang telur, kolam penangkaran, dan tempat pemeliharaan penyu.
"Setelah telur penyu menetas, dibesarkan hingga menjadi tukik berusia tiga bulan, kemudian petugas akan melepas tukik ke laut, hal ini dilakukan sesuai dengan aturan World Wide Fund for Nature (WWF)," pungkasnya. []