Hati-hati! Bunda Bisa Hamil Lagi Usai Melahirkan, Padahal Belum Haid
Bunda & Bayi

Ilustrasi ibu hamil sedang makan | Freepik.com
AKURAT.CO, Ibu menyusui biasanya mengalami suatu masa asing, dimana haid tak segera kunjung datang. Hal ini terbilang asing karena hanya dialami ibu menyusui, atau pascamenyusui. Momen menstruasi biasanya akan lama datang.
Alasan lambatnya datang haid ini dijelaskan dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG., M.Kes bahwa itu terjadi karena faktor hormonal. Semakin lama rentang waktu Bunda menyusui, akan makin lama pula masa haid datang. Sebaliknya, jika ibu hanya menyusui tiga atau enam bulan saja, maka haid akan lebih cepat datang.
Tapi, Bunda haruslah berhati-hati pada saat mengalami haid yang tertunda ini. Jika ingin melakukan hubungan seksual setelah masa nifas, Bunda disarankan menggunakan alat kontrasepsi yang aman agar kehamilan bisa dicegah.
baca juga:
Emang bisa hamil padahal belum haid? Jawabannya, bisa.
Dalam bahasa awam, banyak yang mengistilahkannya dengan nyundul. Kehamilan nyundul bisa terjadi karena terjadi diluar kebiasaan. Waktunya cepat, dan bisa hamil padahal belum haid.
“Kondisi ini memang jarang, tapi ada. Makanya dokter setelah masa nifas 6 minggu atau 40 hari, suka memberikan konseling tentang kontrasepsi untuk meminimalisir risiko nyundul ini,” katanya, dikutip Akurat.co dari chanel Gue Sehat.
Kehamilan nyundul bisa terjadi karena faktor hormonal yang naik turun. Bunda bisa berpikir tidak mens karena masih memberikan ASI, tapi pada saat bersamaan, hormonnya tak seperti biasanya.
“Keluar sel telur. Subur. Pada saat berhubungan, bisa terjadi kehamilan,” sambungnya.
Memang tak masalah jika Bunda hamil kembali dalam rentang waktu yang sangat dekat. Tentu jika bisa membagi waktu dan perhatian yang lebih ekstra. Maka, libatkan kelurga atau pengasuh jika hal ini terjadi. Karena si kecil yang baru lahir bisa tak mendapat perhatian yang maksimal dari Bunda, jika hamil lagi dalam waktu yang sangat mepet.
“Tapi secara sosial, kalau dia hamil lagi, waktu yang berkualitas untuk anak sebelumnya itu menjadi berkurang. Dimana dia bisa main sama anak sampai kurang lebih satu tahunan, quality time dengan anak sebelumnya itu menjadi sedikit berkurang,” timpal Dokter Dara.[]