Cara Ampuh si Kecil Tak Ngompol Lagi
Bunda & Kids

Ilustrasi ibu menyusui bayi | Freepik.com
AKURAT.CO, Ketika kecil, kamu mungkin sering mendengar bahwa Bunda akan menaruh capung di pusarmu jika kamu terus mengompol. Entah sejak kapan hal ini mulai diucapkan, tapi kata-kata itu seolah sudah digunakan secara turun temurun dan membuat anak-anak takut. Masalahnya, ia tetap saja terus mengompol.
Menurut Rosichin Ubaidillah, peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), belum ada penelitian yang membuktikan ucapan tersebut. Sebaliknya, gigitan serangga pada tubuh justru bisa memicu masuknya mikroba pathogen atau penyebab penyakit dan melukai kulit anak yang masih sangat rentan.
Selain itu, dengan ucapan yang membuat anak menjadi takut itu akan membuat anak trauma dan takut pada serangga. Jadi, tidak ada hubungannya antara permasalahan mengompol pada anak dengan serangga capung.
baca juga:
Kebiasaan mengompol pada anak diakibatkan karena anak belum mampu mengontrol kandung kemihnya dan belum memahami tanda-tanda yang diberikan tubuh. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak tidak mengompol lagi pada malam hari.
Kurangi kebiasaan sering minum sebelum tidur
Meminum air atau susu sebelum tidur memang umum dilakukan. Tetapi semakin sering minum sebelum tidur, maka akan semakin sering pula buang air kecil pada malam hari. Sehingga biasakan untuk mengurangi minum setidaknya satu jam sebelum tidur. Selain itu, jangan lupa ajak anak untuk buang air sebelum tidur.
Toilet training
Memasuki usia 2 tahun, anak sudah mulai bisa diajarkan untuk membuang sendiri air kecil dan besar di toilet sendiri. Dalam toilet training, orangtua harus memberi pemahaman pada anak mengenai pentingnya membuang air di kamar mandi. Selain dengan memberikan pemahaman, orangtua juga dapat memberikan kloset kecil agar anak dapat mencobanya secara langsung. Mampu tidak mengompol dan paham jika ingin buang air kecil di toilet pada malam hari merupakan tingkat lanjutan dari upaya toilet training. Jadi pastikan anak memahami proses toilet training sejak awal.
Beri pujian dan jangan marah