Dedari, Brand Fashion Kelas Premium yang Hadirkan Tren Tie Dye Khas Bali

Tren tie dya dari Dedari Bali | INSTAGRAM/Dedari Bali
AKURAT.CO Tren fashion memang selalu berubah-ubah di setiap tahunnya. Tak hanya yang modern, terkadang tren busana lawas juga kerap masih diminati milenial. Salah satunya model tie dye.
Corak yang populer di tahun 2010 lalu ini kental dengan teknik pewarnaan bahannya menggunakan metode ikat celup. Tren itu kembali digemari masyarakat dengan berbagai model pakaian.
Melihat tren ini, Atika Nurina, pemilik brand Dedari ini pun menjajakan produk fashionnya dengan model tie dye. Dia mengakui jika belakangan busana bermotif tie dye kembali mendapat banyak peminat.
baca juga:
Atika, pelaku UMKM asal Bali ini sudah mulai berbisnis secara online sejak 2010 lalu itu pun merasakan dampak atas kembalinya tren corak ini di masyarakat. Imbasnya Dedari kini menjadi dikenal.
"Alhamdulillah usaha lancar. Ya namanya usaha kadang naik kadang turun. Jadi saya pilih (jualan) tie dye ini karena waktu itu booming Dian Pelangi, sampai sekarang tetap di Tie Dye," kata Atika Nurina saat dihubungi, beberapa waktu lalu.
Saat ini, Dedari sendiri sudah mampu memproduksi sendiri motif-motif tie dye yang sesuai dengan permintaan para pelanggannya. Atika selaku owner pun sudah lama bekerjasama dengan para pengrajin lokal di Bali untuk membuat motif tie dye yang berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri.
"Saya sekarang sudah produksi sendiri, jadi saya juga terima custom order motif. Dalam bentuk kain juga ada beberapa brand custom ke saya motif tie dye-nya," paparnya.
Bahkan, dengan pengalamannya hampir 10 tahun menggeluti bisnis busana bercorak ini, Atika pun sudah mau menerima pesanan motif tertentu.
"Saya juga ada tukang batik sendiri yang langganan yang mau mengerjakan motif yang saya kasih, karena beberapa orang yang kerjasama untuk motif Tie Dye tuh nggak mau karena prosesnya lama, rumit karena tekniknya beda-beda," tutup Atika.[]