Manfaatkan Barang Bekas, Rumah Tua ini Jadi Tampak Estetik sekaligus Vintage!

Rumah vegan bernuansa klasik sekaligus estetik | archdaily.com
AKURAT.CO, Barang bekas tidak selamanya akan berakhir menjadi sampah. Sejumlah barang bekas bisa digunakan untuk keperluan lain, termasuk melakukan renovasi kepada sebuah rumah tua yang terbengkalai. Salah satunya adalah proyek yang dilakukan oleh sebuah perusahaan arsitek di Vietnam berikut.

Memiliki nama rumah vegan, tempat ini dulunya dijadikan sebagai apartemen sewaan yang dibangun pada tahun 1965. Pemiliknya adalah seorang profesional di bidang travel dan pariwisata. Kini, sang pemilik ingin membuat apartemen tua tersebut menjadi tempat berkumpulnya orang-orang di lingkungan sekitarnya untuk menikmati berbagai acara, termasuk memasak dan bercengkerama bersama.

Rumah tua ini memiliki luas 60 meter persegi dengan gaya memanjang ke belakang. Agar tetap bisa menampung berbagai kebutuhan pemiliknya, rumah ini memiliki tiga lantai. Jika dilihat dari atas, rumah ini memiliki beberapa lubang yang diperuntukkan khusus untuk tanaman yang ada di dalamnya.
baca juga:

Selain itu, hal yang menarik dari rumah ini adalah arsiteknya menggunakan material bekas dan baru untuk merenovasi rumah yang berusia lebih dari 50 tahun ini. Pilihan ini dilakukan karena pemiliknya ingin merenovasi rumah ini dengan anggaran yang ketat. Maka dari itu, pemilik rumah tersebut mengumpulkan sejumlah barang bekas, mulai dari meja, kursi, lemari, lampu, hingga jendela dari teman-temannya.

Sebelumnya, di lantai paling bawah ruangan ini tidak memiliki fungsi sama sekali selain hanya sebagai jalan menuju lantai kedua. Namun, arsitek memilih untuk menggunakan dasar ini sebagai tempat berkumpulnya orang-orang menikmati waktu bersama. Maka dari itu, ketika masuk, dapur dan sebuah meja rak panjang berbentuk zig-zag berada di paling depan. Sedangkan di belakangnya ada sebuah halaman sekaligus ruang makan yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman.

Lantai kedua didesain sebagai tempat beristirahat dengan menambahkan sejumlah ruang tidur di bagian depan rumah. Selain sejumlah kamar tidur, di paling belakang lantai kedua ini ada sebuah kamar mandi. Sedangkan di antara keduanya, ada tangga serta sebuah taman kecil dengan pohon menjulang ke atas yang berasal dari lantai pertama.

Sebelumnya, lantai teratas dari rumah ini adalah atap yang tidak terpakai. Kini, atap tersebut dipakai sebagai lantai ketiga yang berisi kamar mandi utama di bagian tengah. Bagian paling depan lantai ketiga ini, di depan kamar tidur utama, terdapat sebuah teras yang disulap menjadi layaknya sebuah taman mini yang beberapa bagian atapnya dibuat berlubang agar sejumlah tanaman bisa mendapatkan sinar matahari secara langsung.

Sedangkan di bagian belakang lantai ini terdapat kamar mandi yang cukup lega. Tak hanya itu, di setiap lantai, di bagian belakang di mana kamar mandi berada selalu diberi tambahan sebuah ruang yang berfungsi sebagai ventilasi agar udara tetap bisa masuk, dan kamar mandi tetap mendapat cahaya alami dari sinar matahari.

Dekorasi paling mencolok dari rumah ini adalah penggunaan sejumlah jendela tradisional Vietnam sebagai dinding bagian depan, yang menyambung hingga atas. Selain untuk memberikan penampilan yang mencolok dengan warnanya, jendela-jendela bekas ini juga digunakan sebagai ventilasi dan penutup fasad atau bagian depan dari rumah ini.[]