OMRON Luncurkan Produk Nebulizer, Bantu Pernapasan Anak Indonesia

Ilustrasi pertolongan pada anak yang mengalami sesak napas | Dok. OMRON
AKURAT.CO, Untuk membantu orangtua mengatasi masalah pernapasan, PT OMRON Healthcare Indonesia mengumumkan dua produk alat terapi pernapasan (Nebulizer) untuk konsumen di Indonesia. Kedua produk tersebut yakni OMRON DuoBaby NE-C301 nebulizer pertama di Indonesia yang didesain untuk bayi dan OMRON Compressor Nebulizer NE-C106.
Kedua perangkat ini bertujuan membantu para orangtua modern yang membutuhkan solusi nyaman, aman, dan praktis di rumah guna mengatasi masalah pernapasan pada anak secara efisien. Perangkat ini juga bisa digunakan oleh anggota keluarga lain yang mengalami masalah pernapasan.
Direktur OMRON Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe, mengatakan, bagi orang tua yang memiliki anak dengan penyakit asma atau masalah pernapasan lainnya, maka rasa aman dan nyaman merupakan hal utama. Hal tersebutlah yang mendasari OMRON untuk memperkenalkan DuoBaby, nebulizer cum nasal aspirator.
baca juga:
Tomoaki menambahkan, alat ini membantu melegakan hidung yang tersumbat serta saluran pernapasan atas dan bawah. Serta dapat memberikan manfaat bagi orang tua untuk memberikan pengobatan dari rumah.
“Aspirator hidung melegakan hidung bayi yang tersumbat, serta membantu mereka untuk makan dan tidur dengan nyaman. Serta memungkinkan memberi pengobatan dengan mudah karena anak-anak hanya perlu duduk dan menghirup uap melalui masker,” ungkapnya dalam virtual media briefing pada Selasa, (1/12), yang dihadiri Akurat.co.
Seperti diketahui, data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa infeksi saluran pernapasan menyebabkan hampir 4 juta kematian balita setiap tahun dan sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Penyakit ini juga menjadi 98 % pemicu infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Sedangkan di Indonesia, infeksi saluran pernafasan selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan, Dr Andika Chandra Putra PhD SpP(K), menyebutkan, lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma. Sementara untuk balita, angka kematian akibat pneumonia di Indonesia cukup tinggi yaitu 16 persen atau sekitar 920.136 balita.
dr Andika mengatakan bahwa menjaga kesehatan paru-paru sangat penting karena penyakit ini berkontribusi besar terhadap jumlah penderita dan kematian baik di Indonesia maupun di dunia. Salah satu hal penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan pada balita ialah dimulai sejak bayi yakni dalam kandungan.
“Selama dalam kandungan, sang ibu tidak merokok atau menjadi perokok pasif. Sementara jika sudah lahir, bayi harus dijauhkan dari paparan polusi dan asap rokok. Tentunya akan lebih baik jika pasangan yang baru menikah langsung berhenti merokok, jika berencana punya anak,” pungkas dr Andika.[]