Tingkatkan Nutrisi Untuk Cegah HIV Menjadi AIDS

Hari AIDS Sedunia 2020 | umc.org
AKURAT.CO, Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 1 Desember, pemenuhan nutrisi menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan terutama pada orang dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, nutrisi yang tercukupi bisa membantu memperlambat pengembangan HIV menjadi AIDS atau kondisi stadium 3 HIV sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
Orang terpapar HIV, sistem imun bekerja lebih keras melawan infeksi yang menyerang mereka, dan inilah yang terkadang membuat mereka membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi dari makanan.
baca juga:
Pola Makanan Sehat
Laman Medical News Today mencatat, diet banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian; lalu sumber protein tanpa lemak, seperti ikan, unggas, atau kacang-kacangan, lemak yang menyehatkan, seperti yang berasal dari kacang-kacangan, minyak zaitun, atau alpukat dan batasi makanan yang diproses atau tinggi gula atau garam.
Namun, seringkali ada masalah dalam pemenuhan nutrisi ini, antara lain karena obat yang diminum bisa mengurangi nafsu makan, ada gejala seperti mual dan muntah membuat sulit makan dan kelelahan serta depresi. Belum lagi jika ada diare, yang membuat nutrisi makanan tak sempat dicerna tubuh.
Akibatnya, mereka dengan HIV bisa memiliki bobot tubuh yang turun. Menurut WHO, untuk membantu mengembalikan berat tubuh yang hilang (sehingga bobot tubuh menjadi sehat), mereka dengan HIV bisa lebih banyak mengonsumsi makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, roti, kentang, ubi jalar, ubi jalar dan pisang.
Mereka juga perlu memperbanyak asupan kacang-kacangan, produk kedelai, daging-dagingan termasuk ayam, ikan, telur, hati sesering mungkin, lalu buah-buahan,yogurt dan camilan seperti keripik singkong dan sandwich.
Selain itu, sebaiknya secara perlahan tingkatkan asupan lemak misalnya lebih banyak mengonsumsi kacang tanah, kedelai, wijen, alpukat dan daging berlemak.